Roger Musson, peneliti kehormatan di Survei Geologi Inggris, mengatakan bahwa kedalaman gempa yang dangkal berarti kerusakannya akan lebih parah. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, episentrum gempa berada pada kedalaman hanya 10 km.
Hal ini sangat merusak karena terjadi pada kedalaman yang dangkal, sehingga gelombang kejut tidak hilang saat bergerak dari pusat gempa ke permukaan. Bangunan-bangunan menerima kekuatan penuh dari guncangan.”
“Penting untuk tidak berfokus pada episentrum. Pasalnya gelombang seismik tidak menyebar dari episentrum melainkan menyebar dari seluruh garis patahan,” tambah Musson.
Kehancuran akibat gempa bumi bukan hanya disebabkan oleh besarnya, tetapi juga lokasi dan kedalamannya. Gempa bumi dangkal, meskipun tidak terlalu kuat, dapat menyebabkan guncangan hebat di permukaan tanah. Hal ini pun menimbulkan ancaman bagi infrastruktur di daerah berpenduduk.
Gempa bumi yang terjadi di Myanmar memiliki tiga bahaya: gempa bumi tersebut kuat; dangkal, dengan episentrum hanya pada kedalaman 10 kilometer. Dan terjadi di wilayah berpenduduk padat dengan bangunan dan struktur lain yang rentan.
Berikut tiga hal yang perlu diketahui tentang bagaimana dan mengapa gempa bumi di Myanmar terjadi.
Gempa bumi ini merupakan gempa bumi geser. Likuefaksi merupakan bahaya yang diketahui di wilayah tersebut. Likuefaksi adalah fenomena hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat beban getaran gempa.
Wilayah dengan lapisan tanah gembur yang tebal dapat rentan terhadap likuefaksi selama gempa bumi. Proses tersebut merupakan interaksi mematikan antara gelombang seismik dan sedimen yang untuk sementara menyebabkan tanah berperilaku seperti pasir hisap.
Gempa bumi sebelumnya di wilayah ini telah memicu tanah longsor dan likuefaksi yang menambah jumlah korban tewas dari peristiwa-peristiwa sebelumnya. Hal tersebut mungkin berkontribusi terhadap kehancuran gempa ini, meskipun masih terlalu dini untuk mengetahui tingkat kerusakannya.
Gempa bumi ini mungkin merupakan hasil dari gerakan menyamping, atau gerakan mendatar, di sepanjang Sesar Sagaing. Sesar Sagaing adalah patahan besar yang membentang dari utara ke selatan melalui Myanmar tengah, menurut Program Bahaya Gempa Bumi Survei Geologi AS.
Baca Juga: 7 Kapal Kuno yang Penemuannya Menggemparkan Sejarah Umat Manusia
Source | : | Reuteurs,Science News |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR