Nationalgeographic.co.id—Bertepatan dengan momen penting perayaan Hari Bumi pada tahun 2025 ini, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) secara resmi meluncurkan sebuah inisiatif unik bernama Life Music, sebuah album suara alam pertama di Indonesia.
Album ini tidak sekadar kumpulan rekaman suara biasa, melainkan hasil kolaborasi istimewa yang dihadirkan bersama "mitra" dari alam itu sendiri, dipersembahkan untuk alam, dan ditujukan untuk kembali mendukung pelestarian alam.
Album Life Music ini menyajikan sepuluh rekaman suara alam yang dikumpulkan dari berbagai wilayah kerja YKAN di seluruh Indonesia, termasuk dari keindahan alam Papua, kekayaan ekosistem Sulawesi, dan keragaman hayati Kalimantan. Setiap suara dalam album ini merekam kehidupan dan vibrasi dari lokasi-lokasi kunci konservasi.
Menyambut baik peluncuran ini, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Kawasan Konservasi pada Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Kehutanan, Nandang Prihadi, menyampaikan apresiasi mendalam atas langkah YKAN dalam meluncurkan album Life Music.
Beliau menekankan bahwa inisiatif ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai urgensi pelestarian lingkungan hidup, mengingat musik sebagai medium yang bersifat universal memiliki kekuatan untuk menyentuh hati banyak orang dan memotivasi mereka untuk bertindak positif.
“Peluncuran album ini menjadi momen yang sangat relevan dengan Hari Bumi, mengingatkan kita semua akan tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian alam demi generasi mendatang,” ujar Nandang dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (23/4).
Senada dengan pandangan tersebut, Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto, menjelaskan bahwa peluncuran album Life Music Suara Alam ini juga bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada publik akan betapa besarnya kontribusi dan manfaat yang diberikan alam bagi kelangsungan hidup seluruh makhluk, termasuk manusia.
Herlina mengambil contoh ekosistem hutan yang berperan vital sebagai penyedia sumber daya esensial seperti pangan, material bangunan (papan), air bersih, hingga bahan baku obat-obatan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Lebih jauh lagi, hutan memiliki peran krusial dalam meregulasi iklim baik di tingkat mikro maupun global, kemampuan menyerap dan menyimpan karbon, serta mengurangi risiko kejadian ekstrem seperti banjir, tanah longsor, dan bahkan tsunami.
“Alam juga memberi kita satu anugerah yang luar biasa, yang sering tidak kita sadari atau hargai, yaitu keindahan suara alam," ungkap Herlina.
Suara-suara dari alam, seperti nyanyian dan kicauan burung, menurut Herlina, memiliki kapasitas untuk menghadirkan kebahagiaan, sementara suara deburan ombak di pantai atau irama hujan dapat memberikan rasa ketenangan yang mendalam.
Baca Juga: Kemitraan dan Pendanaan Berkelanjutan: Kunci Sinergi Konservasi dalam Mangrove Breakthrough
KOMENTAR