Hutchinson, yang meneliti biomekanika pergerakan hewan darat besar, baik yang masih hidup maupun punah, melihat evolusi lengan theropoda dari sudut pandang yang berbeda.
Dalam proses evolusi theropoda, menurutnya, “yang sebenarnya terjadi bukan lengannya yang memendek, melainkan kakinya yang semakin panjang.”
“Seiring tubuh hewan ini membesar, lengan depannya mengecil dan kepalanya membesar,” lanjutnya. Khusus pada tyrannosaurus, mereka beradaptasi dengan mengembangkan kekuatan gigitan yang luar biasa melalui kepala mereka, dan semakin mengandalkan kepala sebagai alat utama berburu, sementara fungsi lengan sangat dikurangi.
Karena semakin jarang digunakan untuk menangkap dan membunuh mangsa, lengan depan pun tak berkembang seiring bagian tubuh lainnya. “Seekor hewan hanya bisa mengalokasikan volume tubuhnya untuk hal-hal tertentu,” ujar Hutchinson.
“Ia tidak bisa menjadi serba bisa. Jadi, ia bisa memiliki tubuh yang serba seimbang untuk bertahan di berbagai kondisi, atau menjadi sangat terspesialisasi—seperti T. rex, yang sangat dioptimalkan sebagai predator dengan kekuatan utama di bagian depan tubuhnya.”
Lengan T. rex terlalu pendek untuk digunakan dalam berburu atau membunuh mangsa. Dinosaurus ini menggunakan teknik yang disebut puncture-pull, yaitu menggigit mangsanya hingga dalam, lalu menarik ke belakang dengan leher yang kuat.
Hutchinson mengatakan bahwa teknik ini mirip dengan cara berburu komodo (Varanus komodoensis) masa kini.
Kaki belakang yang besar kemungkinan membantu menstabilkan tubuhnya saat melancarkan serangan. Hingga kini, belum ditemukan bukti kuat bahwa lengan kecil mereka memiliki peran dalam proses tersebut.
Kita memang cenderung menganggap bahwa setiap bagian tubuh hewan pasti punya fungsi evolusioner tertentu yang membantu kelangsungan hidupnya.
Namun, dalam beberapa kasus, ada bagian tubuh yang berkembang—atau justru menyusut—tanpa memberikan keuntungan yang jelas. Dalam hal ini, panjang lengan tidak berubah secara signifikan, sementara bagian tubuh lain berkembang jauh lebih besar untuk menyesuaikan dengan peran ekologisnya.
Mungkin memang tidak ada kebutuhan bagi lengan T. rex untuk ikut membesar, sehingga terlihat lucu dan tidak proporsional dibanding tubuhnya yang kolosal.
Namun, menurut Hutchinson, ini mungkin belum seluruh cerita. T. rex dan theropoda lain bisa saja memiliki fungsi tersembunyi untuk lengannya, yang sampai sekarang belum kita pahami.
Butuh lebih banyak penelitian dan fosil yang terawetkan dengan baik untuk mengungkap misteri ini sepenuhnya.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR