Nationalgeographic.co.id — Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kebutuhan hidup modern, cara manusia membangun rumah dan gedung harus ikut berubah.
Tak hanya kuat dan indah, bangunan masa depan juga harus ramah lingkungan dan aman untuk penghuninya.
Hal inilah yang ditunjukkan oleh PT Knauf Plasterboard Indonesia (Knauf Indonesia) dalam ajang pameran arsitektur ARCH:ID 2025 yang berlangsung di Jakarta.
Mengusung tema “Second Life”, Knauf Indonesia berkolaborasi dengan K-Thengono Design Studio dan Wonders of Weaving untuk menciptakan instalasi bernama “Negative Matter”.
Instalasi ini tidak hanya menarik dari sisi desain, tetapi juga membawa pesan penting, yakni bahan bangunan bisa membantu menjaga bumi.
Baca Juga: Menteri Kebudayaan Jamin Transparansi Dana Indonesiana
“Kami ingin menunjukkan bahwa material bangunan bisa mendukung kehidupan yang lebih sehat, baik untuk manusia maupun lingkungan,” ujar Ahmad Hamdani, Presiden Direktur Knauf Indonesia.
Di pameran ini, Knauf memperkenalkan berbagai produk canggih yang dibuat dengan teknologi ramah lingkungan, seperti:
Produk-produk ini dirancang bukan hanya untuk memenuhi fungsi dasar bangunan, tetapi juga untuk menjaga kualitas udara, mengurangi kebisingan, dan menghemat energi.
“Produk ini kami hadirkan sebagai langkah kecil menuju bangunan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” tambah Ahmad.
Knauf juga tengah menjalankan berbagai upaya untuk menekan jejak karbon, mulai dari produksi di pabrik yang ramah lingkungan, pengiriman barang yang efisien, hingga kegiatan sosial yang membantu masyarakat dan lingkungan.
Lewat partisipasinya di ARCH:ID 2025, Knauf Indonesia ingin menyampaikan pesan bahwa masa depan dunia konstruksi bisa lebih hijau, lebih cerdas, dan lebih peduli. Karena bangunan bukan hanya tempat tinggal, tapi juga bagian dari ekosistem bumi.
Untuk informasi lebih lanjut tentang produk dan komitmen lingkungan Knauf, kunjungi knauf.com/id-ID atau menghubungi (021) 797-7777.
Penulis | : | Yasmin FE |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR