Nationalgeographic.co.id—Semua makhluk hidup harus makan untuk bertahan hidup, dan dinosaurus tidak terkecuali. Namun, Anda akan terkejut dengan pola makan khusus yang dinikmati oleh berbagai dinosaurus. Juga dengan beragamnya mangsa hidup dan dedaunan hijau yang dikonsumsi oleh karnivora atau herbivora pada umumnya.
Apa saja yang dimakan oleh dinosaurus? Berikut adalah beberapa makanan favorit dinosaurus pemakan daging dan herbivora di Era Mesozoikum.
Dinosaurus lainnya
Dinosaurus memangsa dinosaurus pada periode Triasik, Jura, dan Kapur. Theropoda besar dan lamban seperti Allosaurus dan Carnotaurus mengkhususkan diri dalam melahap sesama herbivora dan karnivora. Tapi tidak jelas apakah pemakan daging tertentu secara aktif memburu mangsanya. “Atau apakah mereka hanya memakan bangkai yang sudah mati,” tulis Bob Strauss di laman Thoughtco.
Burung dan pterosaurus
Sampai saat ini, bukti langsung yang menunjukkan dinosaurus telah memakan burung prasejarah atau pterosaurus masih langka. Lebih sering terjadi bahwa pterosaurus yang lebih besar, seperti Quetzalcoatlus yang sangat besar, memangsa dinosaurus yang lebih kecil di ekosistem mereka.
Namun, tidak diragukan lagi bahwa hewan terbang ini kadang-kadang dikunyah oleh raptor dan tyrannosaurus. Meski mungkin tidak saat mereka masih hidup, tetapi setelah mereka mati karena sebab alamiah dan jatuh ke tanah.
Hiu, ikan, dan reptil laut
Beberapa dinosaurus pemakan daging terbesar dan terganas di Amerika Selatan dan Afrika hidup dari hiu, reptil laut, dan ikan.
Dilihat dari moncongnya yang panjang, sempit, dan kemampuannya untuk berenang, Spinosaurus, lebih menyukai makanan laut. Seperti halnya kerabat dekatnya Suchomimus dan Baryonyx.
Ikan, tentu saja, juga merupakan sumber makanan favorit bagi Pterosaurus.
Baca Juga: Apa yang Membuat Allosaurus Menjadi Dinosaurus Kanibal?
Mamalia Mesozoikum
Banyak orang terkejut mengetahui bahwa mamalia paling awal hidup berdampingan dengan dinosaurus. Namun, mereka tidak benar-benar berkembang hingga Era Kenozoikum, setelah dinosaurus punah. “Bola bulu kecil” ini seukuran tikus dan kucing yang ditampilkan dalam menu makan siang dinosaurus pemakan daging yang sama mungilnya.
Tetapi setidaknya satu makhluk Cretaceous, Repenomamus, diketahui telah membalikkan keadaan. Ahli paleontologi telah mengidentifikasi sisa-sisa fosil dinosaurus di perut mamalia seberat 11 kg ini.
Serangga dan invertebrata
Theropoda kecil tidak memiliki “perlengkapan” untuk memangsa mangsa yang lebih besar. Dinosaurus mirip burung dan berbulu yang berasal dari Era Mesozoikum ini mengkhususkan diri pada serangga yang mudah ditemukan.
Salah satu burung dino yang baru ditemukan, Linhenykus, memiliki satu cakar di setiap lengan bawahnya. Cakar itu mungkin digunakan untuk menggali gundukan rayap dan sarang semut. Dan kemungkinan besar dinosaurus penggali seperti Oryctodromeus juga pemakan serangga.
Cycad (sikad)
Pada periode Permian, 300 hingga 250 juta tahun lalu, cycad merupakan salah satu tanaman pertama yang menjajah daratan kering.
“Gymnospermae” yang aneh, pendek, dan mirip pakis ini segera menjadi sumber makanan favorit bagi dinosaurus pemakan tumbuhan pertama.
Beberapa spesies cycad telah bertahan hingga saat ini, sebagian besar terbatas pada iklim tropis. “Dan secara mengejutkan hanya sedikit berubah dari nenek moyang purba mereka,” tambah Strauss.
Baca Juga: Cambelodon Torreensis, Mamalia Tak Lazim dari Era Dinosaurus
Tumbuhan berbunga
Secara evolusi, tumbuhan berbunga (secara teknis dikenal sebagai angiospermae) merupakan perkembangan yang relatif baru. Spesimen fosil tumbuhan berbunga yang paling awal berasal dari akhir periode Jurassic, sekitar 160 juta tahun yang lalu.
Selama awal Cretaceous, tumbuhan angiospermae dengan cepat menggantikan cycad dan ginkgo. Jadi, tumbuhan berbunga pun menjadi sumber nutrisi utama bagi dinosaurus pemakan tumbuhan di seluruh dunia. Setidaknya untuk satu genus dinosaurus berparuh bebek, Brachylophosaurus. Brachylophosaurus diketahui telah memakan bunga serta pakis dan tumbuhan runjung.
Ginkgo
Bersama dengan cycad, ginkgo merupakan salah satu tanaman pertama yang “menjajah” benua-benua dunia pada Era Paleozoikum akhir.
Selama periode Jurassic dan Cretaceous, pohon setinggi 9 meter ini tumbuh di hutan lebat. Ginkgo membantu memacu evolusi dinosaurus sauropoda berleher panjang yang memangsa pohon ini.
Sebagian besar ginkgo punah pada akhir zaman Pliosen, sekitar dua setengah juta tahun yang lalu. Saat ini, hanya tersisa satu spesies, yaitu Ginkgo biloba yang bermanfaat secara medis (dan sangat bau).
Pakis
Pakis merupakan tanaman berpembuluh yang tidak memiliki biji dan bunga, yang berkembang biak dengan menyebarkan spora.
Pakis sangat menarik bagi dinosaurus pemakan tumbuhan yang bertubuh pendek dari Era Mesozoikum (seperti stegosaurus dan ankylosaurus). Alasannya karena bahwa sebagian besar spesies tidak tumbuh terlalu jauh dari tanah.
Tidak seperti sepupu purba mereka, cycad dan ginkgo, pakis berkembang pesat di zaman modern. Ada lebih dari 12.000 spesies yang diberi nama di seluruh dunia saat ini. Perkembangan pakis mungkin dibantu oleh fakta bahwa tidak ada lagi dinosaurus yang memakannya!
Conifer
Bersama dengan ginkgo, conifer merupakan salah satu pohon pertama yang menjajah daratan kering. Conifer pertama kali muncul menjelang akhir periode Karbon, sekitar 300 juta tahun yang lalu.
Saat ini, pohon penghasil kerucut runjung (cone) ini diwakili oleh genus yang dikenal seperti pohon aras, cemara, cemara, dan pinus. Ratusan juta tahun yang lalu, selama Era Mesozoikum, tumbuhan runjung merupakan makanan pokok dinosaurus pemakan tumbuhan. Mereka melahap “hutan boreal” yang luas di belahan bumi utara.
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News di https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!
Source | : | ThoughtCo. |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR