Meskipun balok tersebut berisi beberapa sisa fosil lainnya, sejauh ini tidak ada yang teridentifikasi secara positif sebagai milik C. torreensis, jelas Carvalho.
"Untungnya, kami telah menemukan beberapa tulang postkranial, termasuk vertebra yang bersendi. Sejauh ini, bukti menunjukkan adanya beberapa spesies multituberkulat pada berbagai tahap ontogenetik di dalam lapisan tulang, di samping sisa-sisa dryolestida. Karena itu, identifikasi material ini memerlukan analisis yang cermat dan belum dapat dipastikan milik Cambelodon,” jelas Carvalho.
“Jika salah satu tulang ini dipastikan milik multituberkulat, ini akan menjadi kontribusi yang signifikan bagi pemahaman kita tentang anatomi postkranial multituberkulat basal ini, terutama mengingat bahwa kurang dari setengah lusin elemen postkranial multituberkulat telah ditemukan dari tambang Guimarota," tambahnya.
Tambang batu bara Portugis, Guimarota, berisi catatan fosil multituberkulosis yang paling beragam, dengan lebih dari 10 spesies multituberkulosis yang berbeda. Dari jumlah tersebut, enam spesies memiliki gigi premolar, sehingga memungkinkan perbandingannya dengan spesimen SHN.830.
Ditemukan bahwa meskipun gigi SHN.830 memiliki berbagai kemiripan dengan famili multituberkulat lainnya, termasuk paulchoffatiida, plagiaulacid, allodontida, dan pinheirodontida, tidak satu pun ordo di atas yang cocok secara langsung dengan SHN.830. Sebaliknya, SHN.830 menunjukkan berbagai karakteristik morfologi yang unik.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR