Tidak seorang pun yakin mengapa demikian. Namun mungkin ada hubungannya dengan bagaimana telur-telur itu mengelompok di tempat bersarang. Mungkin telur yang memanjang lebih mudah disusun dalam pola yang stabil. Atau bahkan lebih tahan terhadap terguling atau diburu oleh predator.
Pecahan kulit telur dinosaurus cukup umum ditemukan
Seperti yang mungkin diharapkan, cangkang telur dinosaurus yang pecah dan mengapur cenderung bertahan lebih lama dalam catatan fosil. Bandingkan dengan embrio yang pernah dilindunginya.
Seorang ahli paleontologi yang waspada dapat dengan mudah mendeteksi sisa-sisa cangkang ini dalam “matriks” fosil. Meski mengidentifikasi dinosaurus tempat mereka berasal secara praktis mustahil. Dalam sebagian besar kasus, pecahan-pecahan ini diabaikan begitu saja. Pasalnya, fosil dinosaurus itu sendiri dianggap jauh lebih penting.
Telur dinosaurus diklasifikasikan berdasarkan 'oogenus'-nya
Kecuali telur dinosaurus ditemukan di dekat fosil dinosaurus, hampir mustahil untuk menentukan genus atau spesies yang bertelur di sana.
Namun, ciri-ciri umum telur dinosaurus, seperti bentuk dan teksturnya, setidaknya dapat menunjukkan genus dinosaurus. Misalnya theropoda, sauropoda, atau jenis dinosaurus lainnya.
Istilah “oogenera” merujuk secara khusus pada taksonomi telur dinosaurus. Beberapa oogenera yang sulit diucapkan ini termasuk Prismatoolithus, Macroolithus, dan Spheroolithus.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR