Setiap fotografer tentu mendambakan kondisi di mana setiap karyanya dapat diakui secara luas. Berbagai cara pun dilakukan untuk memublikasikan karya tersebut, seperti pameran foto dan sebuah buku foto.
Bagi sebagian fotografer, cara di atas sulit dilakukan, mengingat mereka membutuhkan anggaran dana yang tidak sedikit. Ketika mereka dihadapkan pada kondisi ini, tidak jarang yang kemudian berhenti untuk berjuang.
Baca juga: 5 Hal Ini Perlu Anda Perhatikan Sebelum Melakukan Perjalanan Udara
Publikasi karya tidak melulu harus berupa pameran foto atau membuat sebuah proyek buku. Satu cara yang sering dilupakan adalah dengan mengikuti berbagai kompetisi foto yang ada.
Ketika kita berhasil menang atau terseleksi dan masuk dalam foto yang akan dipamerkan, otomatis karya kita akan terpublikasikan.
Kompetisi foto yang tepat
Setiap kompetisi foto tentu memiliki skala atas dampak publikasi yang berbeda-beda. Bukan tanpa alasan, proses kurasi dan penjurian pun berdampak pada kualitas sebuah kompetisi foto—yang pada akhirnya juga akan berdampak pada meningkatnya nama para pemenang.
Salon Foto Indonesia (SFI), sebuah ajang kompetisi foto yang sudah berjalan rutin selama 39 tahun dapat dijadikan sebagai contoh. Proses kurasi yang dilakukan di awal kompetisi oleh para profesional membuat SFI tidak pernah diragukan atas kualitas para pemenangnya.
Kata "salon" yang dipergunakan dalam nama kompetisi foto bergengsi ini bukanlah salon tempat kita merias diri atau rambut. Kata "salon" yang dipergunakan berasal dari bahasa Perancis yang dapat diartikan sebagai ruang tempat orang berkumpul.
Namun pada akhir abad ke-17, arti kata salon bergeser menjadi pertemuan atau gathering yang dilakukan para tokoh saat itu untuk membahas politik, sastra, seni, dan gaya hidup.
Baca juga: Sisi Lain Fotografi Makanan
Sementara, kata "salon" pada Salon Foto Indonesia juga merujuk pada arti ajang berkumpul bagi para pegiat foto dalam berkegiatan seputar seni fotografi.
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR