Ada kehidupan baru di bawah lautan.
Para ilmuwan menemukan 100 spesies baru di bawah laut saat menjelajahi zona rariphotic (zona laut yang belum tersentuh dan memiliki cahaya sedang), di perairan yang mengelilingi Bermuda.
XL Catlin Deep Ocean Survey, sebuah misi yang diluncurkan oleh Nekton dan dipimpin oleh para ahli kelautan dari Oxford University, baru-baru ini mengungkapkan ratusan makhluk bawah laut yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Di antara mereka, terdapat spesies baru dari ganggang laut, krustasea kecil, dan “karang kawat hitam” yang memiliki tinggi 6,6 kaki.
Baca juga: Sampah Plastik Ditemukan di Palung Mariana, Titik Terdalam di Bumi
Para ahli menyelam hingga 300 kaki ke bawah permukaan laut. Sementara kapal peneliti menyelam ke kedalaman 1000 kaki untuk memetakan dasar laut sepanjang 92 mil persegi.
Lebih dari 80 ilmuwan dari 12 lembaga penelitian kelautan berpartisipasi dalam misi tersebut. Hasil studi ini diharapkan bisa dipublikasikan pada September.
Meneliti ke bawah
Sebagai tambahan spesies baru, tim peneliti menemukan hutan ganggang besar di gunung bawah laut, 15 mil dari pantai Bermuda. (Diketahui ada lebih dari 100 ribu gunung bawah laut di seluruh dunia, namun hanya 50 yang baru dieksplorasi).
“Dua puluh empat orang sudah pergi ke Bulan; tapi hanya tiga yang pernah turun ke titik dasar Bumi kita,” ujar Oliver Steeds, CEO Nekton.
“Saat ini, kita memiliki teknologi yang memudahkan untuk menjelajahi bawah laut – untuk mengungkap apa yang dimiliki planet ini dalam 10 tahun mendatang. Kita sudah sering pergi ke atas, kini saatnya melihat ke bawah,” paparnya.
Hingga saat ini, sebagian besar eksplorasi dilakukan di area-area dangkal yang mudah dijangkau. Namun, kemajuan teknologi akhirnya memungkinkan para ilmuwan untuk menyelam lebih dalam ke perairan yang asing.
Oktober mendatang, Nekton akan menunju Samudra Hindia untuk meneliti lebih lanjut perairan yang mengelilingi pulau Maladewa, Seychelles, dan Sumatra.
Zona rariphotic
Zona rariphotic mencakup wilayah sekitar 400 hingga 1000 kaki di bawah permukaan laut. Zona ini diberi nama oleh Smithsonian Tropical Research Institute pada Maret lalu, dan dipublikasikan di Scientific Reports.
Memiliki julukan “terumbu karang zona senja”, rariphotic terletak di bawah zona yang ditemukan sebelumnya, yakni mesophotic (kedalaman 130 hingga 400 kaki di bawah permukaan laut).
Baca juga: Ani Liu, Seniman yang Mampu Simpan Aroma Tubuh Seseorang Dalam Botol
Para ilmuwan menduga, zona rariphotic merupakan tempat perlindungan bagi organisme yang mengalami kesulitan akibat rusaknya karang dan memanasnya suhu laut.
“Mengingat perairan Bermuda telah dipelajari selama beberapa dekade, kami tidak berharap menemukan spesies baru dalam jumlah besar. Namun, ternyata, hasilnya menunjukkan sebaliknya,” kata Alex Rogers, direktur ilmiah Nekton dan profesor biologi di Oxford University.
“Penelitian ini menjadi bukti betapa sedikit hal yang kami ketahui. Penting untuk mendokumentasikannya, agar di masa depan, kehidupan bawah laut di perbatasan bisa terlindungi,” tambahnya.
Source | : | Lauren Tousignant/New York Post |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR