Di lokasi piknik di sungai Gangga, dekat dengan pabrik batu bata, beberapa warga menutupi tubuh mereka dengan lumpur. Di salah satu foto, tubuh para pria terlihat dilumuri lumpur sungai yang keruh dari ujung kepala sampai kaki.
Setelah berjam-jam membiarkan lumpur itu mengering dan mengeras di kulit mereka, para pria lalu segera mengelupasnya.
“Itu dimaksudkan sebagai terapi, tapi sayangnya, lumpur itu sebenarnya tercemar,” kata Datto.
Berendam di dalam lumpur memang merupakan salah satu bentuk terapi yang sudah dilakukan di beberapa negara. Namun, ketika lumpur yang digunakan tercemar, jenis terapi ini lebih memberikan bahaya, dibanding manfaat.
Faktanya, Gangga juga menjadi salah satu sungai beracun di dunia. Kontaminasi bertahun-tahun dari kotoran manusia dan limbah industri, menyisakan air sungai yang penuh bakteri berbahaya, dan karsinogen.
Baca juga: Video: Upacara Pemakaman Robot Anjing yang Sudah Tak Berfungsi
Datto tidak bermaksud menggambarkan piknik sebagai kegiatan yang baik atau buruk. Ia hanya ingin menunjukkan apa adanya.
Tradisi piknik musim dingin ini diselenggarakan dalam berbagai bentuk, dan Datto berharap, dapat menangkap keragaman perilaku warga India di sana. Misalnya, foto para pria yang berkelahi, keluarga yang menghabiskan waktu bersama, serta anak-anak yang bermain di luar ruangan.
Secara keseluruhan, bagi Datto, tradisi piknik ini merupakan potret kekacauan yang menakjubkan.
Source | : | Sarah Gibbens/National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR