Ketika Asher Jay mulai membangun instalasi seni “Message in a Bottle”, ia memulainya dengan 100 botol plastik bekas.
Botol-botol tersebut sebelumnya dikumpulkan saat peringatan World Oceans Day pada 2012. Jay lalu melapisinya dengan kertas berwarna yang berasal dari surat dan majalah bekas. Ia juga mewarnainya dengan cat.
Setiap botol diisi dengan pesan dari individu yang berbeda-beda. Namun, kebanyakan berasal dari mereka yang sama-sama peduli terhadap lingkungan.
Baca juga: Plastik dan Zat Kimia Berbahaya Ditemukan di Pedalaman Antartika
Jay mengatakan, dengan idenya ini, ia berharap dapat menginspirasi orang-orang untuk membuat perubahan setiap hari dalam setahun.
“Orang-orang dapat melihat bagaimana sesuatu yang telah dibuang, ternyata bisa diolah menjadi karya seni,” kata Jay.
Tanpa disadari, karya seninya itu berkembang luas dan banyak orang yang berpartisipasi. Melihat hal itu, Jay berencana membuat jembatan dari botol-botol bekas yang sudah terkumpul.
Ia memilih membangun replika jembatan Brooklyn dari 25 ribu botol plastik dan kita benar-benar bisa berjalan di atasnya.
“Tahukah Anda? Itu adalah jumlah botol yang dihasilkan penduduk Amerika Serikat per detik,” tambahnya.
Jay memilih membangun replika jembatan Brooklyn karena itu merupakan salah satu ikon AS. Banyak orang bertemu di sana dan merupakan jalur penghubung penting antara Brooklyn dengan Manhattan.
Baca juga: Tujuh Cara Mengurangi Penggunaan Plastik Dalam Kehidupan Sehari-hari
Jay berharap, saat orang-orang berjalan di atas replika jembatannya yang terbuat dari botol plastik, mereka jadi lebih sadar mengenai isu-isu lingkungan. Bagi Jay, botol plastik merupakan perantara seni dengan pesan-pesan konservasi.
Ke depannya, seniman ini ingin membangun replika jembatan lainnya. Jay juga ingin memamerkan karya seninya di kota-kota lain di dunia.
Source | : | Heather Brady/National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR