Operasi plastik kerap dipahami sebagai terobosan teknologi zaman modern.
Keinginan untuk mencapai kecantikan fisik, tidak diragukan lagi, menjadi faktor pendorong populernya prosedur ini.
Terlepas dari alasan estetika, atau apa pun itu, operasi plastik juga dilakukan untuk tujuan-tujuan rekonstruktif.
Baca juga: Hannes Halldorsson, Sutradara Penepis Tendangan Penalti Lionel Messi
Namun bukan temuan kemarin sore, operasi plastik ternyata telah ada lebih lama dari yang dibayangkan sebelumnya.
Salah satu contoh paling awal dari operasi plastik dapat kita temukan di Sushruta Samhita, sebuah teks medis penting dari India kuno. Kitab ini berasal dari abad ke-6 SM.
Kitab Sushruta Samhita dikaitkan dengan seorang tabib dokter Sushruta (yang dalam bahasa Sansekerta berarti 'sangat terkenal').
Sumbangan Sushruta Samhita yang paling terkenal untuk operasi plastik adalah rekonstruksi hidung. Ilmu warisan ini dikenal dengan nama rhinoplasty.
Bagian hidung yang akan ditutupi harus diukur terlebih dahulu dengan daun. Kemudian sepotong kulit berukuran sama persis harus dibedah dari kulit pipi yang hidup untuk kemudian dilekatkan.
Baca juga: Juli Mendatang, Mars Akan Terlihat Lebih Terang dan Dekat dengan Bumi
Bagian hidung tempat melekatnya kulit harus dibuat terbuka dengan memotong tunggul hidung dengan pisau. Dokter kemudian harus menempatkan kulit pada hidung dan menjahit kedua bagian dengan cepat untuk menjaga kulit agar tetap hidup.
Kulit harus segera ditangani dengan benar, dan kemudian ditaburi dengan bubuk licorice, cendana merah dan tanaman barberry. Akhirnya, harus ditutup dengan kapas, dan minyak wijen bersih.
Ketika kulit telah bersatu dan bergranulasi, jika hidung terlalu pendek atau terlalu panjang, bagian tengah tutup harus dibagi. Usaha itu dilakukan untuk memperbesar atau mempersingkatnya.
Baca juga: Bukan Hiasan, Lubang Pada Biskuit Ternyata Memiliki Fungsi Penting
Kontribusi lain dari Sushruta Samhita terhadap praktek operasi plastik, yakni termasuk penggunaan flek pipi untuk merekonstruksi cuping telinga yang tidak ada.
Selain itu juga penggunaan anggur sebagai anestesi, dan penggunaan lintah untuk menjaga luka bebas dari pembekuan darah.
Mungkin juga disebutkan bahwa teks Sushruta Samhita merupakan salah satu teks dasar Ayurveda, sistem medis tradisional India. Dugaan tersebut muncul karena Sushruta Samhita memaparkan lebih dari sekadar deskripsi prosedur operasi plastik.
Isinya pun terdiri dari 184 bab berisikan deskripsi atas 1.120 penyakit, serta beberapa ratus jenis obat yang terbuat dari hewan, tumbuhan, dan mineral.
Selain itu, Sushruta Samhita juga memiliki 300 prosedur bedah yang dibagi menjadi 8 kategori, dan 121 jenis instrumen bedah yang berbeda.
Kitab ini sekaligus menunjukkan bahwa pengetahuan medis di India bukanlah subjek yang mati.
Baca juga: Inilah Cara Mencegah Kenaikan Berat Badan Selama Libur Lebaran
Artikel ini sudah pernah tayang pada Intisari. Baca artikel sumber.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR