Nationalgeographic.co.id - Kuburan tidak ditandai, di mana mayat korban pembunuhan biasanya disembunyikan, akan lebih mudah dideteksi dengan teknik baru yang dipresentasikan oleh para peneliti AS ini.
Mereka menemukan fakta bahwa Light Detection and Ranging (LIDAR), teknologi yang berguna dalam arkeologi, ternyata juga bisa diaplikasikan pada kasus forensik.
Selama ini, kuburan manusia tanpa nisan sulit ditemukan karena permukaannya tersamarkan oleh proses alami atau memang sengaja disembunyikan.
“Proses alaminya meliputi pertumbuhan vegetasi baru, sampah daun kering, dan akumulasi puing-puing lainnya. Sementara, kuburan yang disembunyikan biasanya terkait dengan pembunuhan,” papar peneliti dalam studi mereka.
Baca juga: Ilmuwan Gunakan Beras Untuk Mencegah HIV, Bagaimana Caranya?
Namun, LIDAR – teknologi laser yang digunakan untuk menyurvei tanah – mampu menembus permukaan daun dan secara akurat memetakan medan di bawahnya.
Menurut peneliti, kuburan dangkal yang berisi tubuh manusia biasanya mengalami perubahan ketinggian pada tanah. Inilah yang secara positif dapat diidentifikasi menggunakan LIDAR.
Menemukan kuburan tersembunyi
Untuk memastikan apakah LIDAR mampu mendeteksi perubahan tersebut, tim peneliti menghabiskan waktu selama dua tahun pada 2013 lalu, dengan melakukan eksperimen.
Mereka mengumpulkan beberapa mayat yang disumbangkan ke tim forensik, lalu menguburkannya di Tennessee.
Makam pertama berisi satu mayat, makam kedua dengan tiga mayat, dan makam ketiga berusi enam mayat – semuanya dikubur begitu saja tanpa peti atau kantung.
Sementara itu, makam keempat juga dibuat, namun tanpa diletakkan satu mayat pun di dalamnya. Ia berfungsi sebagai pengontrol.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR