Cuka
Bahannya yang asam, secara tradisional dibuat dengan bakteri Acetobacter untuk memfermentasinya, membuat bakteri sulit tumbuh pada cuka sehingga bisa bertahan dalam waktu yang lama.
Sementara cuka putih tidak akan berubah hampir selamanya, jenis cuka lain mungkin akan berubah warna atau memproduksi ampas. Meski begitu, itu tidak akan memengaruhi keamanan produk, hanya pada penampilan dan rasa.
Nasi putih
Nasi putih yang disimpan selama 30 tahun di dalam kaleng, ternyata masih bisa dimakan setelah melalui tes. Kunci keawetannya adalah atmosfer dan suhu.
Beberapa studi melaporkan bahwa suhu rendah (sekitar 3 derajat celsius) dan kurangnya oksigen berberan penting pada umur panjang nasi.
Sementara itu, nasi cokelat yang sering dianggap lebih sehat, ternyata tidak tahan lama. Serat padinya mengandung lemak tak jenuh yang bisa berubah menjadi tengik. Jadi, jika nasi cokelat sudah berminyak dan bau, lebih baik segera membuangnya.
Baca juga: Ketika Aroma yang Kita Cium Membawa Kembali Kenangan Masa Lalu
Cokelat hitam
Tambahan susu dalam cokelat bisa mengurangi ketahanan hidupnya. Namun, cokelat hitam yang benar-benar murni tanpa campuran apa pun, bisa berumur lebih lama.
Jika disimpan pada suhu yang konstan, cokelat dapat bertahan hingga dua tahun atau lebih.
Gula dan garam
Kebanyakan makanan yang bertahan lama, mengandung gula dan garam. Secara sederhana, kedua hal ini menarik air ke luar, jadi jika bakteri mencoba tumbuh di atasnya, mereka akan langsung mengerut.
Apabila gula dan garam disimpan di tempat yang tidak lembap dan kedap udara, mereka akan bertahan tanpa batas waktu. Namun, bahan pengawet seperti yodium yang ditambahkan ke garam, dapat mengurangi umurnya hingga lima tahun.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR