Nationalgeographic.co.id - Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004 lalu tertulis dengan tinta tebal dalam sejarah. Bagaimana tidak, kejadian yang bermula dari gempa besar ini menelan korban jiwa sekitar 170.000 orang
Setiap tahun, peringatan atas bencana alam besar ini rutin dilakukan. Keluarga, hingga warga negara asing rutin mengunjungi lokasi bencana untuk mengenang peristiwa tersebut.
Baca Juga : Riset: 51 Persen Orang Tidak Melakukan Apa-Apa Ketika Menemukan Hoax
Wahyudin, Kepala Badan Pusat Statistik Aceh, mengungkap bahwa jumlah wisatawan asing yang memasuki Aceh melalui Bandar Udara Sultan Iskandar Muda pada bulan Juli mengalami peningkatan. "Wisman itu masuk melalui pintu kedatangan internasional di bandara," ungkapnya, dilansir dari Tempo, pada Senin (17/9/2018)
Wahyudin menambahkan bila mayoritas wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh bertujuan untuk liburan, hingga "wisata" tsunami di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Para wisatawan asing mengaku menyukai wisata bahari di Sabang dan telah mengunjungi berbagai tempat untuk mengenang tsunami Aceh.
Baca Juga : Populasi Penyu Terus Berkurang, Kepunahan pun Membayangi Mereka
Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat, jumlah penumpang internasional yang datang di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) pada bulan Juli mencapai 8.283 orang. Terjadi peningkatan 14,29 persen dibanding bulan Juni 2018.
Begitu pula dengan penumpang yang berangkat melewati bandara ini selama Juli 2018 dengan total 8.541 orang atau meningkat 25,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Source | : | tempo.co |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR