Nationalgeographic.co.id - Pada Sabtu (20/10/2018), seorang balita ditemukan meninggal akibat terjebak di dalam mobil yang terparkir sekitar 200 meter dari rumahnya. Bayi berusia 3,5 tahun ini diduga tewas akibat kehabisan oksigen.
Perlu diketahui bahwa meninggalkan anak-anak di dalam mobil dengan kondisi cuaca panas dan mesin dalam keadaan mati, sangatlah berbahaya. Dikutip dari Thenational.ae, hanya dalam waktu 20 menit, temperatur dalam mobil yang terparkir di luar ruangan akan meningkat hingga 50 derajat celcius.
"Keadaan ini sangat berbahaya bagi anak-anak terutama saat matahari bersinar bahkan dalam waktu satu menit. Ia akan merasakan dehidrasi, shock dan heatstroke," kata Marwa Abdelfattah, dokter dari Brightpoint Royal Women Hospital, dilansir dari Kompas.com, Rabu (24/10/2018).
Baca Juga : Lonely Planet: Sri Lanka Negara Terbaik Untuk Dikunjungi Pada 2019
Gejala heatstroke dapat terjadi dalam hitungan menit. Ini karena adanya kenaikan suhu kabin secara drastis. Bahkan, dapat lebih tinggi dari suhu luar ruangan.
Akibatnya, tubuh anak akan berhenti bekerja -- menyebabkan kehilangan kesadaran dan kegagalan organ.
Tidak hanya terjadi pada anak-anak saja, orang dewasa juga dapat mengalami hal serupa. Dikutip dari Globalnews.ca, seorang pria 33 tahun pernah mencoba berada di dalam mobil saat cuaca terik selama 20 menit. Ia menggambarkan dirinya tidak dapat bernafas seperti dicekik oleh seseorang.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, untuk berjaga-jaga, biarkan jendela mobil terbuka sekitar dua sentimeter. Ini dilakukan agar sirkulasi udara lancar bila kendaraan terparkir di luar dan terkena sengatan sinar matahari.
"Paling tepat memang berada di dalam ruangan, terlindung dari panas matahari. Tapi kalau tidak bisa, terpaksa diluar, buka sedikit jendelanya. Kita harus selalu mengontrol dan mengawasi kondisi kendaraan satu sampai tiga jam sekali," ujarnya.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Temperature mengungkapkan bahwa interior dalam mobil akan menjadi sangat panas bila dibiarkan dibawah terik matahari.
Para peneliti kemudian menyelidiki hal tersebut dengan menggunakan enam kendaraan, dua mobil kelas ekonomi, dua mobil sedan dan dua minivan. Keenam mobil tersebut berwarna silver. Mereka memarkir mobil pada hari yang bersuhu 35 derajat celcius selama satu jam di bawah terik matahari.
“Eksperimen ini mereplikasi apa yang mungkin terjadi dalam sebuah perjalanan untuk berbelanja. Kami ingin tahu bagaimana kondisi interior dalam mobil setelah satu jam, kira-kira seperti waktu yang dibutuhkan untuk berbelanja,” kata Nancy Selover, peneliti dan pakar iklim di Arizona State University.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR