Tinggi permukaan laut dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dalam 100 hingga 200 tahun ke depan, peninggian permukaan laut sepanjang satu meter tak kan bisa terelakkan, seperti yang dijelaskan oleh Michael Freilich, salah seorang ilmuwan NASA.
Estimasi Freilich itu berdasar pada data yang diambil satelit khusus milik NASA dan Badan Antariksa Perancis untuk menghitung tinggi permukaan air laut: Topex/Poseidon, Jason-1 dan Jason-2—satelit yang diluncurkan sejak tahun 1992 lalu.
Dari data satelit tersebut, diketahui bahwa rata-rata permukaan air laut naik setinggi 7,6 cm tiap tahunnya sejak tahun 1992. Bahkan di beberapa tempat, air laut naik setinggi 23 cm sebagai dampak dari gejala alam lain.
Menurut Freilich yang juga mengepalai Divisi Ilmu Bumi NASA, meningginya permukaan laut tentu bisa memberikan dampak yang sangat besar bagi manusia dan lingkungannya. Sejumlah wilayah yang letaknya di daratan yang lebih rendah daripada yang lain, seperti Florida, Singapura dan Tokyo, bisa saja hilang tenggelam dalam waktu dekat.
Tak hanya itu, Freilich juga menjelaskan bahwa sejumlah wilayah di Asia (dengan estimasi total penduduk di wilayah rendah mencapai 150 juta jiwa) kini berada di ambang batas ketinggian yang ditakutkan untuk tenggelam.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR