Nationalgeographic.co.id - Asian Para Games baru saja dibuka pada Sabtu (6/10/2018) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Bagi para penyandang disabilitas, pesta olahraga ini dapat menjadi tempat untuk menunjukan bakat serta karyanya.
Di balik itu, ada manfaat lain dari berolahraga bagi penyandang disabilitas. Hilary Beeton, seorang ahli terapi okupasi dan atletik untuk South African Sports Association for Physically Disabled dan International Paralympic Committee mengatakan bahwa olahraga dapat meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan serta kemampuan mereka.
"Olahraga dapat menyediakan platform untuk memperoleh keterampilan hidup," ungkap Beeton. Penyandang disabilitas yang sering berolahraga akan mempunyai tingkat kepercayaan diri lebih tinggi.
Baca Juga : Julia Pastrana, 'Wanita Kera' yang Dieksploitasi Selama 153 Tahun
"Mereka yang melakukan olahraga, tingkat kemarahan dan stress akan lebih rendah daripada penyandang disabilitas yang tidak aktif," tambahnya.
Shephard RJ, Fakultas Kesehatan University of Toronto, Kanada, dalam penelitiannya menulis bahwa olahraga memiliki keuntungan secara psikologis dan sosiologis.
Dalam laporannya di Scandinavian Journal of Rehabilitation Medicine, keuntungan psikologis yang didapatkan yaitu, memperbaiki suasana hati, mengurangi kecemasan dan depresi, meningkatan harga diri, dan perasaan keyakinan diri yang lebih besar.
Selain itu, dari keuntungan sosiologis, penyandang disabilitas akan mendapatkan pengalaman baru, teman baru, dan perlawanan terhadap stigmatisasi.
Shephard menyimpulkan bahwa penyandang disabilitas perlu didorong untuk melakukan olahraga maupun aktivitas fisik lainnya. Meski begitu, olahraga yang dilakukan perlu disesuaikan agar memungkinkan para penyandang disabilitas ikut berpartisipasi.
Baca Juga : Haus Akan Darah Perawan, Elizabeth Báthory Membunuh 612 Gadis Muda
Beeton berpendapat bahwa semakin adil kompetisi, semakin menarik minat publik, media, dan para atlet serta pelatih mereka.
"Orang-orang dengan disabilitas perlu didorong untuk bergabung dengan klub olahraga di komunitas mereka sendiri untuk berlatih dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya," ujarnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR