3. Jaksa Agung Larang Peredaran Buku
Cetakan kelima dilakukan pada bulan Februari 1981 yang kemudian dilarang beredar oleh kejaksaan agung. Alasannya, buku ini menyuarakan paham Marxisme-Leninisme dan Komunisme.
Namun, dengan berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada tahun 1998, novel Pramoedya itu kembali mengalami cetak ulang yang keenam pada bulan Februari 2001 meskipun secara resmi larangan peredarannya belum dicabut oleh pemerintah.
Baca Juga: Sulit Terdeteksi, Berikut 9 Gejala Kanker Paru yang Tidak Boleh Diabaikan
Pada September 2005, buku ini diterbitkan oleh Lentera Dipantara Bumi Manusia merupakan buku pertama dari empat seri novel yang dikenal dengan Tetralogi Pulau Buru. Pada kulit depannya terdapat semacam penekanan bagi novel itu yang berbunyi "Roman karya Pulau Buru". Seri novel selanjutnya, yaitu Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.