Apa yang Akan Terjadi Jika Kita Tinggal di Zona Ekslusi Chernobyl Saat Ini?

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 23 Juli 2019 | 17:09 WIB
Zona eksklusi Chernobyl. (Sean Williams via Culture Trip)

Dua hotel menawarkan tempat menginap yang nyaman. Dan pemerintah Ukraina telah mengumumkan bahwa mereka berencana mengubah kawasan Chernobyl menjadi destinasi wisata resmi.

Menjelajahi reruntuhan kota tua Ukraina ini memang tidak menimbulkan risiko kesehatan langsung.

Menurut Jim Smith, profesor ilmu lingkungan di University of Portsmouth, meski ada beberapa wilayah di zona eksklusi yang penuh peringatan (seperti area pembangkit listrik dan Hutan Merah), tapi sebagian besar tidak mengandung paparan radioaktif yang tinggi. Bahkan, jumlahnya lebih sedikit dibanding Colorado dan Cornwall.

Gambar menunjukkan ruang kelas sebuah bangunan sekolah yang ditinggalkan di Chernobyl. (Gerd Ludwig/National Geographic)

Untuk memecahnya dalam hitungan angka: banyak likuidator (responden pertama) yang diminta menangani kebocoran pada 1986, terpapar dosis sekitar 800 ribu hingga 160 ribu mikrosievert (µSv)*. Jumlah tersebut sangat tinggi dan dapat menyebabkan muntah, pendarahan internal, serta kematian.

Saat ini, dosis radiasi di zona eksklusi hanya sekitar 1.000 µSv. Jumlahnya lebih rendah dibanding radiasi instan yang kita dapatkan jika menjalani CT scan (10,000 µSv).

Meski begitu, hal tersebut tidak berlaku di semua zona eksklusi. Ada beberapa ‘hotspot’ yang mengandung tingkat radiasi yang jauh lebih tinggi. Misalnya Hutan Merah (Red Forest) dengan paparan 350 ribu µSv per tahun.

“Rasanya tidak benar jika saya mengatakan bahwa itu mematikan. Namun, yang perlu diingat, jika Anda tinggal di sana, radiasinya cukup signifikan untuk menyebabkan kanker di kemudian hari,” papar Smith.

Ia menambahkan, perlu sekitar 300 tahun agar radiasi di Hutan merah turun ke tingkat normal.

Hutan Merah di Chernobyl. (via Steemit)

Tidak hanya kadar radiasi yang penting di sini, tapi juga jenisnya. Ada lebih dari 100 elemen radioaktif yang terlepas ke atmosfer saat ledakan terjadi. Namun, untungnya, sebagian besar memiliki ‘hidup’ yang relatif singkat. Iodine-131 adalah elemen yang sangat berbahaya dan terkait dengan kanker tiroid, tapi ia meluruh dengan cepat di udara (sekitar delapan hari).

Meski iodine-131 telah menghilang dari zona eksklusi saat ini, tapi elemen lainnya seperti strontium-90 dan cesium-137 masih ada di sana dengan jangka hidup yang lebih panjang (29-30 tahun). Plutonium-239 bahkan memiliki usia yang sangat panjang: mampu bertahan lebih dari 24 ribu tahun.

Baca Juga: Ilmuwan Berencana Buka Portal ke Dunia Paralel, Bagaimana Caranya?

Kabar baiknya, Smith mengatakan, mereka tidak tersedia secara hayati. Artinya, jauh lebih kecil kemungkinannya untuk diserap oleh tanaman dan tanah.

Jika Anda ingin tinggal di zona eksklusi Chernobyl saat ini, tidak banyak yang akan terjadi. Faktanya, beberapa penduduk kembali ke sana setelah ledakan. Pada 2000, diperkirakan ada 200 orang yang hidup di zona eksklusi.

Meski begitu, menurut Smith, Chernobyl sebaiknya hanya dijadikan sebagai cagar alam. Karena tidak ada manusia, hewan dan tumbuhan berkembang dengan baik di sana.