Dalam neraca pembayaran Indonesia, sektor pariwisata masih menjadi penyumbang surplus. Surplus jasa perjalanan dari sektor pariwisata pada 2017 sebesar 4,85 miliar dollar AS, yang menjadi 5,338 miliar dollar AS pada 2018.
Akan tetapi, pada triwulan II-2019, surplus yang biasanya lebih dari 1 miliar dollar AS pada tiap triwulan anjlok menjadi 805 juta dollar AS. Surplus mengecil akibat wisatawan domestik yang bepergian ke luar negeri bertambah dengan nilai belanja yang meningkat. Di sisi lain, wisman yang datang ke Indonesia meningkat, tetapi nilai belanja mereka mengecil.
Baca Juga: Jalur Pendakian Rinjani Batal Dipisah, Wisata Halal Masih Terus Mencari Bentuknya