Teka-teki Revisi Angka Target Wisatawan, Bagaimana Nasib Promosi Pariwisata Kita?

By Bayu Dwi Mardana Kusuma, Jumat, 16 Agustus 2019 | 08:06 WIB
Lanskap pantai pink di Jerowaru, Lombok Timur, NTB, Sabtu (3/8/2019). Pantai Pink Lombok merupakan salah satu destinasi wisata di Lombok Timur yang makin populer karena memiliki keindahan alam dan keunikan pasirnya yang berwarna merah muda. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

 

Dalam neraca pembayaran Indonesia, sektor pariwisata masih menjadi penyumbang surplus. Surplus jasa perjalanan dari sektor pariwisata pada 2017 sebesar 4,85 miliar dollar AS, yang menjadi 5,338 miliar dollar AS pada 2018.

Akan tetapi, pada triwulan II-2019, surplus yang biasanya lebih dari 1 miliar dollar AS pada tiap triwulan anjlok menjadi 805 juta dollar AS. Surplus mengecil akibat wisatawan domestik yang bepergian ke luar negeri bertambah dengan nilai belanja yang meningkat. Di sisi lain, wisman yang datang ke Indonesia meningkat, tetapi nilai belanja mereka mengecil.

Baca Juga: Jalur Pendakian Rinjani Batal Dipisah, Wisata Halal Masih Terus Mencari Bentuknya

Obyek wisata Garuda Wisnu Kencana ( GWK) yang terletak di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali (KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)