Nationalgeographic.co.id - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau yang berlangsung dalam rentang waktu Juli-Agustus membuat banyak pihak khawatir akan kepulan asap yang berimbas pada kehidupan warga.
Sejumlah warga dikabarkan sempat ada yang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat asap yang semakin menebal.
Akibat musibah kebakaran ini, ternyata tidak hanya manusia yang terganggu. Satwa yang tinggal di hutanpun terusik kehidupannya.
Pada Senin (12/8/2019), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, mendapatkan laporan mengenai ditemukannya jejak kaki harimau sumatera di Keluarahan Sungai Beringin Kabupaten Indragilir, Riau.
"Mendapatkan informasi, Tim Rescue Balai Besar KSDA Riau langsung kita turunkan untuk memastikan apakah jejak tersebut merupakan jejak harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae)," jelas Haryono, mengutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Habitatnya Terancam, Harimau Benggala Rentan Alami Kepunahan
Tim BBKSDA turun ke lapangan bersama kepala RT dan sejumlah masyarakat melakukan identifikasi dan menggali informasi mengenai penemuan jejak-jejak kaki harimau sumatera.
Namun, setelah diidentifikasi, jejak satwa yang ditemukan itu merupakan bekas seekor tapir, ungkap Kepala BBKSDA Riau, Suharyono saat memberikan konfirmasi kepada Kompas.com.
Baca Juga: Ancam Konservasi Harimau, Proyek Uranium di India Menuai Banyak Protes
Setelah melakukan beberapa pengecekan atas temuan ini, petugas meyakini jejak kaki tersebut bukanlah jejak kaki harimau sumatera melainkan jejak tapir yang keluar habitatnya akibat terganggu karhutla yang masih terus berlangsung.
Petugas BKSDA menginformasikan kepada warga agar tidak panik jika menemui tapir, karena hewan ini tidak berbahaya. Warga juga dilarang memburu tapir karena hewan tersebut dilindungi undang-undang.
Warga juga dihimbau agar segera melapor ke BKSDA Riau bila menemukan jejak serupa melalui Call Center 081374742981.