Membandingkan Karhutla 2015 dan 2019, Teka Teki Presiden Jokowi Kunjungi Lokasi Kebakaran Tanpa Gunakan Masker Pelindung

By Bayu Dwi Mardana Kusuma, Kamis, 17 Oktober 2019 | 08:24 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau penanganan kebakaran lahan di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Pelalawan, Riau, Selasa (17/9/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww. (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

Nationalgeographic.co.id - Presiden Joko Widodo rupanya mendengar keluhan warga Riau. Pada 16 September malam, Jokowi mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, di tengah kabut asap pekat.

Malam itu juga Presiden menggelar rapat terbatas dan memerintahkan jajarannya mengambil langkah konkret dan rencana pencegahan ke depan. Presiden mengakui, pemerintah lalai mencegah kebakaran lahan dan hutan sehingga menimbulkan bencana asap kembali.

Pada pekan ketiga September 2019, lewat percakapan media sosial, seorang teman dari Jakarta bertanya, ”Bagaimana rasanya kami (warga Pekanbaru, Riau) hidup dalam kepungan asap dalam level berbahaya?”

”Kan, asap membahayakan itu tidak hanya (dihirup) dalam hitungan menit atau jam, melainkan berminggu-minggu?” tanya sang kawan.

Baca Juga: Bahu Membahu Menembus Belantara, Petugas dan Warga Berhasil Selamatkan Orangutan yang Nyaris Mati Akibat Karhutla

Seekor ular ditemukan mati di lokasi kebakaran lahan gambut di perkebunan sawit milik warga di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau, Rabu (4/9/2019). Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan agar tidak semakin meluas. (ANTARA FOTO/RONY MUHARRMAN)