Membandingkan Karhutla 2015 dan 2019, Teka Teki Presiden Jokowi Kunjungi Lokasi Kebakaran Tanpa Gunakan Masker Pelindung

By Bayu Dwi Mardana Kusuma, Kamis, 17 Oktober 2019 | 08:24 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau penanganan kebakaran lahan di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Pelalawan, Riau, Selasa (17/9/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww. (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

Jagad maya Riau pun dipenuhi kemurkaan. Kalimat cela dilontarkan. Cibiran pedas dikumandangkan. Berbagai meme berseliweran.

Misalnya, seorang warga sengaja memfoto langit yang seluruhnya putih menguning ditutupi asap, kemudian dikelir dengan warna biru. Gambar itu diberi judul ”Hore, Langit Riau Sudah Biru…”. Tidak sedikit pula warga Riau menantang agar dua pejabat itu datang ke Pekanbaru lagi.

Sepeninggal Joko Widodo, kabut asap di Pekanbaru memang semakin parah. Selama delapan hari berturut-turut, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Pekanbaru berada dalam kolom hitam atau berbahaya bagi kesehatan.

Puncaknya pada 23 September, angka parameter partikulat molekul udara (PM 10) menembus angka 800. Padahal, PM 10 yang dapat ditoleransi manusia hanya 150.

Dua hari sebelum kedatangan Joko Widodo, Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo mengunjungi Pekanbaru. Dua jenderal itu melakukan rapat tertutup dengan segenap petinggi di Riau, termasuk Gubernur Riau Syamsuar.

Baca Juga: Jumlah Penderita ISPA Akibat Karhutla Capai 919.516 Orang di Bulan September

Sejumlah personel TNI Koramil 09 Langgam bersama pemadam kebakaran PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) berusaha memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Penarikan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu (28/7/2019). Upaya Satgas Karhutla Riau untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (ANTARA FOTO/FB ANGGORO)