Pelan Tapi Pasti, Misteri dalam Kompleks Candi Tertua di Indonesia Makin Terkuak. Tinggalan Ini Juga Buktikan Teknologi Tinggi Leluhur Kita

By Bayu Dwi Mardana Kusuma, Rabu, 18 Desember 2019 | 06:52 WIB
Kompleks percandian Batujaya berjarak kurang dari 1 kilometer di sebelah timur aliran Sungai Citarum, yang meniupkan peradaban di wilayah Jawa Barat (Dok. Kemendikbud)

Bagi para peneliti atau arkeolog, situs yang telah berulang kali diekskavasi itu juga masih menyimpan banyak misteri.

Kenapa Candi Serut di situs percandian Batujaya itu berbentuk miring?

Kenapa ada lubang-lubang menyerupai penyangga tiang di Candi Blandongan, dan apa fungsinya?

Banyak pertanyaan mengenai Batujaya yang saat ini belum bisa dijawab baik oleh pejabat maupun arkeolog di Balai Pelestarian Cagar Budaya. Perlu kajian lebih lanjut untuk mengungkapnya.

Pada musim hujan ini, beberapa candi dan unur di Batu Jaya terendam air. Unur adalah bukit-bukit sinusoidal dengan struktur menyerupai percandian, atau bagian dari percandian.

Baca Juga: Nikmati Wisata Bandung Tempo Dulu: dari Jalanan Kaya Akan Sejarah Hingga Kuliner Nan Renyah

Bahkan, di satu lokasi di Telaga Jaya 8, satu unur, yakni Situs Sumur, sepenuhnya tenggelam, tak satu bongkah pun tersembul, seperti tampak saat Kompas menyambanginya pertengahan Januari 2015.

Setengah Candi Serut juga terendam air, menyembunyikan beberapa sekat menyerupai ruang yang ditemukan dalam proses ekskavasi belum lama ini.

”Kalau tidak terendam air, akan terlihat ruang-ruang kosong di tengah Candi Serut ini, lalu ada penahan kayu memanjang. Lalu, ada seperti pagar bergelombang, sekat-sekat yang mungkin untuk ruang-ruang biksu karena candi ini, kan, untuk peribadatan. Sekeliling candi ini masih terus digali untuk mengetahui luas seluruhnya,” kata Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang Zakaria dalam sebuah kesempatan beberapa waktu silam.

Walaupun disematkan label percandian, sebenarnya di kawasan situs percandian Batujaya di Jawa Barat ini ditemukan juga jejak masa prasejarah seperti rangka manusia. (Dok. Kemendikbud)