Mengapa Yoga Bisa Membantu Mengatasi Stres?

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 13 Januari 2020 | 11:19 WIB
Wayan, seorang yogi, sedang melakukan yoga di salah satu paviliun di Bali. (Asteria Iskandar/National Geographic Traveler)

Penelitian yang dilakukan sebelum dan sesudah meditasi, menemukan fakta bahwa struktur otak yang terlibat dalam kesadaran, perhatian, dan pemikiran yang berkaitan dengan diri sendiri, mengalami perubahan struktur dan volume-nya meningkat.

“Setelah delapan kali latihan meditasi, para peneliti menemukan bahwa hipokampus, yang terlibat dalam proses pembelajaran dan memori, memiliki lebih banyak gray matter,” ungkapnya.

Greenberg menambahkan, mereka yang melakukan meditasi memiliki insula kanan yang lebih besar (bagian otak yang berkaitan dengan kesadaran tubuh) dan itu merupakan hal yang baik.

“Ini sangat penting ketika Anda menghadapi situasi yang penuh tekanan. Mengetahui reaksi terhadap stres dapat membantu Anda mengidentifikasi emosi, menanganinya lebih awal dan mencegahnya semakin meningkat,” jelas Greenberg.

Amigdala—bagian otak yang bereaksi terhadap rasa takut—juga dapat menurunkan reaktivitas dalam merespons stres setelah meditasi.

Baca Juga: Waspada, Tujuh Makanan dan Minuman Ini Dapat Sebabkan Kanker

Tidak ada kesepakatan di antara para peneliti tentang waktu ideal melakukan yoga. Namun, menurut studi Greenberg, sebaiknya Anda melakukan yoga selama 40 menit per hari untuk mengurangi stres secara signifikan.

Sementara itu, Wheeler merekomendasikan Anda melakukan yoga dua kali seminggu. “Saya telah mengajar yoga lebih dari 20 tahun, Hanya dalam sepuluh minggu, saya melihat ada penurunan nyata pada tingkat kecemasan dan stres,” kata Wheeler.

“Kita bisa berbicara tentang manfaat yoga yang membantu menurunkan tekanan darah, serta menangani kecemasan dan stres. Itu semua telah terbukti. Namun, yang paling penting adalah bagaimana yoga pada akhirnya memperbaiki kualitas hidup kita,” pungkasnya.

()

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang manfaat yoga dan bagaimana itu membantu orang-orang menemukan ketentraman, serta menjadi obat penawar bagi tekanan dunia modern, baca selengkapnya di majalah National Geographic Indonesia edisi Januari 2020.