Karantina Hingga Vaksin, Inilah Akhir dari 5 Wabah Terparah di Dunia

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 2 April 2020 | 09:00 WIB
Miniatur Toggenburg Bible (Swiss) tahun 1411. Penyakit ini secara luas diyakini sebagai wabah, meskipun lokasi benjolan dan lepuh lebih konsisten dengan cacar. (via historytoday.com)

1. Wabah Justinian

(via medievalist.net)

Tiga dari pandemi mematikan yang tercatat dalam sejarah, disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, organisme yang menyebabkan penyakit pes dan disebarkan melalui tikus. Infeksi fatalnya kemudian menyebabkan wabah di dunia. 

Disebut sebagai wabah Justinian, ia pertama kali muncul di Konstatinopel, ibu kota Kekaisaran Romawi Timur, pada 541 CE, dan kemudian menyebar seperti api melintasi Eropa, Asia, Afrika Utara dan Arab. Wabah ini menewaskan 30-50 juta orang yang diperkirakan hampir setengah dari populasi dunia kala itu. 

Baca Juga: 15 Ilmuwan Perempuan yang Penemuannya Mengubah Dunia

"Orang-orang tidak mengetahui bagaimana cara melawannya kecuali menghindari mereka yang sakit," kata Thomas Mockaitis, profesor sejarah dari DePaul University. 

"Mengenai bagaimana wabah berakhit, kemungkinan sebagian besar orang di tengah pandemi tersebut entah bagaimana mampu bertahan hidup dan mereka yang selamat memiliki kekebalan," ungkap Mockaitis.