Mengapa Kita Harus Berbagi Makanan dengan Hewan Selama Berabad-Abad?

By Fikri Muhammad, Kamis, 20 Mei 2021 | 17:00 WIB
Sepanjang sejarah dan budaya terkadang manusia memberi makan hewan dengan setiap cara tanpa alasan yang jelas. (GUY BILLOUT)

Ayam adalah salah satu hewan yang membawa Sykes ke sudut pandang ini. Dia sedang mengerjakan beberapa situs kuno di Inggris dan terkejut dengan apa yang ditunjukkan oleh studi isotop fosil ayam tentang pola makan burung. 

Isotop adalah bentuk elemen yang berbeda seperti karbon dan nitrogen. Dan, para peneliti menggunakannya untuk menentukan apa yang dimakan hewan atau manusia. Biji-bijian yang berbeda atau bahkan biji-bijian dari wilayah geografis yang berbeda memberikan hasil atau nilai yang berbeda.

Di lokasi di mana ada banyak ayam yang dikorbankan untuk dewa Merkurius dan Mithras selama pendudukan Romawi d Inggris, Sykes berkata, "Beberapa temuan terkait ayam-ayam itu terlihat sangat aneh," katanya di New York Times. 

Baca Juga: Ada 50 Miliar Burung Liar di Bumi, tapi Empat Spesies Ini Mendominasi

Sepertinya ayam-ayam itu sedang makan semacam makanan khusus. Dia menungkapkan bahwa pada kenyataanya di zaman Romawi, ayam yang akan dikorbankan kadang diberi makanan jawawut sebagai persiapan untuk penyembelihan ritual mereka.

Akhirnya ayam menjadi sumber makanan utama. Akan tetapi, ayam adalah salah satu contoh. Menurut Sykes, bertumpu pada proses domestikasi, memberi makan hewan pada awalnya lebih penting daripada memakannya. 

Selain agama, orang Romawi membawa serta anjing dan kucing. Sisa-sisa kucing ditemukan di permukiman bersama dengan sisa-sisa kucing liar, yang tampaknya hidup dengan manusia—bukan sebagai hewan peliharaan.

"Itu membuat saya berpikir tentang diet kucing," ungkap Sykes, "yang kemudian membuat saya berpikir, tunggu sebentar, mengapa kita memberi makan kucing peliharaan dengan ikan?"