Pendekatan Baru untuk Mengurangi Garam, Namun Tetap Pertahankan Rasa

By Fikri Muhammad, Kamis, 3 Juni 2021 | 23:00 WIB
Teknologi baru yang dikembangkan para ilmuwan Washington State University ini bernama MATZ yang dapat bantu mengurangi sodium pada makanan olahan. (MSN)

Sebuah e-tounge menilai dampak dari pengurangan garam dan efek pada intensitas lada, bawang putih, dan bahan lainnya.

Meskipun intensitas lada tetap sama untuk kentang segar dan kentang yang diproduksi menggunakan MATS, intensitasnya berkurang dalam pemrosesan retort.

Carolyn Ross, penulis utama studi itu menyarankan bahwa proses retort membutuhkan waktu lebih lama untuk naik ke suhu yang sesuai dan lebih lama untuk mendinginkan, menghasilkan perubahan tekstur dan rasa pada makanan yang diolah.

Karena proses MATS memakan waktu yang lebih sedikit maka dampak pada rasa dan tekstur makanan berkurang. Selain itu, ketika rasa lada dipertahankan, garam yang dibutuhkan lebih sedikit. 

Baca Juga: Punya Garis Pantai Terpanjang Kedua di Dunia, RI Terus Impor Garam?

Buruh pikul memindahkan keranjang demi keranjang garam dari ladang di Sumenep. (Hafidz Novalsyah/National Geographic Indonesia)

Para peneliti percaya bahwa pengurangan garam hingga 50% dapat dicapai dengan menggunakan metode pemrosesan MATS karena rasa herbal lain ditingkatkan. 

Meskipun MATS adalah teknologi yang relatif baru, Ross yakin teknologi ini berpotensi untuk mengurangi garam dan mempertahankan rasa pada makanan olahan.

"Kami harus membaut produk yang orang ingin makan," katanya dalam siaran pers. "Dan ada banyak orang dewasa yang makan makanan siap saji karena kenyamanan dan keamanan. Jadi kita bisa mengurangi asupan garam dari makanan itu, dan tetap memiliki rasa yang enak, itu bisa sangat bermanfaat."

Harvard School of Public Health mengatakan bahwa diperkirakan manusia membutuhkan 500 mg sodium setiap hari sebagai fungsi vital. Tetapi terlalu banyak sodium dalam makanan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke. Ini juga dapat menyebabkan hilangnya kalsium, beberapa diantaranya dapat ditarik dari tulang. 

Baca Juga: Mengkhawatirkan, Mikroplastik Ditemukan dalam Garam dan Ikan di Indonesia