Hijaz: Sumur Kenangan

By , Jumat, 27 Juni 2014 | 13:18 WIB

Sumur kesalehan: ribuan gelas plastik air di­atur di halaman berlantai batu di Madinah.

Saat itu bulan Ramadhan, bulan puasa. Bulan paling suci pada kalender lunar Islam. Tepat di luar Masjid Nabawi, masjid tempat dimakamkannya Nabi Muhammad SAW, lokasi paling suci kedua dalam Islam, setidaknya 60.000 Muslim ber­kumpul saat matahari terbenam untuk berbuka puasa pada hari itu.

Saya melihat orang India dan Afrika. Saya men­­dengar orang berbahasa Prancis. Saya bukan Muslim. Namun, saya ikut berpuasa sepanjang bulan itu untuk menghormatinya. Di seberang saya, seorang peziarah dari Afganistan berlutut di depan paket makanan yang dibagikan setiap hari di tempat itu. Dia memberikan jeruknya kepada saya. Saya memberikan jeruk saya ke­pada­nya. Kami bertukar makanan seperti ini sambil tertawa. Melalui pengeras suara, imam me­lantunkan azan sebagai ajakan salat. Mereka pun menunaikan ibadah salat. Kami makan dalam keheningan yang lembut.

!break!