Selamatkan Kutu Simpanse, Ini Masa Depan Genting Kerabat Terdekat Kita

By Ricky Jenihansen, Minggu, 26 September 2021 | 09:03 WIB
Kera ekor panjang (Macaca fascicularis) di Taman Nasional Gunung Leuser, Situs Warisan Dunia UNESCO, November. (Enrique Lopez-Tapia)

Kerabat terdekat kita menghadapi masa depan yang genting. Setengah dari sekitar 500 spesies primata dunia terancam punah karena aktivitas manusia seperti berburu, menjebak, dan penggundulan hutan. Akan tetapi, kematian primata yang terancam punah di dunia dapat memicu lebih banyak kepunahan spesies untuk parasit yang mengintai dan hidup di dalamnya.

“Jika semua primata yang terancam punah benar-benar punah, mereka tidak akan menjadi satu-satunya spesies yang punah. Itu juga bisa menjadi parasit dua kali lipat,” kata .

Penulis pertama James Herrera dari Duke Lemur Center kepada Duke Today mengatakan, jika semua primata yang terancam punah benar-benar punah, mereka tidak akan menjadi satu-satunya spesies yang punah.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Simpanse dan Gorila Terlihat Berperang di Alam Liar

Setengah dari sekitar 500 spesies primata dunia terancam punah. (Pinterest)

 

"Itu adalah seluruh bidang keanekaragaman hayati yang bisa punah tanpa kita sadar. Hanya sedikit yang kita ketahui tentang apa yang mereka lakukan di dalam tubuh, sehingga kita bahkan tidak tahu apa yang hilang dari kita," kata Herrera.

Satu studi sebelumnya menunjukkan bahwa sekitar 85 persen hingga 95 persen dari cacing parasit hewan bahkan belum diketahui oleh sains, apalagi dievaluasi oleh 'Daftar Merah' kepunahan resmi yang disimpan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Herrera mengakui ini mungkin tampak seperti hal yang aneh untuk dikerjakan, mengingat semua upaya kita untuk menghilangkan cacing dan menipu diri kita sendiri dan hewan peliharaan kita. Bagi kebanyakan orang, parasit adalah “sesuatu yang ingin kita basmi, bukan dilestarikan,” kata Herrera.

Baca Juga: Siapa Sangka, Simpanse Ajarkan Kita Jadi Manusia Sehat Saat Menua