Membaca Pikiran Pasien dalam Keadaan Koma

By , Kamis, 14 Mei 2015 | 13:30 WIB

Ribuan pasien terperangkap dalam keadaan vegetatif antara hidup dan mati. Tiga orang ilmuwan sedang bekerja untuk membebaskan mereka, seperti dilaporkan Roger Highfield. 

"Bayangkan saja, Anda terbangun, tapi terkunci di dalam kotak," kata Adrian Owen. 

"Kotaknya pas ukurannya, sampai ke jari tangan dan jari kaki. Ini kotak yang aneh karena Anda bisa mendengar semua yang ada di sekeliling Anda, tetapi suara Anda tidak bisa terdengar. Malah kotak ini begitu pas di wajah dan bibir Anda sehingga Anda tidak dapat berbicara, atau menimbulkan suara." 

"Mula-mula, ini rasanya seperti permainan. Lalu Anda mulai sadar. Anda dengar dan melihat keluarga Anda meratapi nasib Anda. Anda merasa kedinginan, lalu kepanasan. Anda selalu merasa haus. Teman dan keluarga mulai jarang menengok. Pasangan Anda meninggalkan Anda. Dan tak ada satu hal pun yang bisa Anda lakukan," kata Owen. 

Owen dan saya sedang berbicara di Skype. Saya berada di London, Inggris, dan dia berada di London lain yang letaknya lima ribu enam ratus kilometer, di Universitas Western Ontario, Kanada. 

Rambut Owen yang kemerah-merahan dan janggut yang dipotong pendek terlihat besar di layar saya, saat ia dengan bersemangat menggambarkan penderitaan mereka yang tak bisa bersuara: para pasiennya. 

Fakta ilmiah tentang kehidupan setelah kematian kini mulai terkuak.

!break!

Orang-orang yang berada dalam "keadaan vegetatif" memang bangun terjaga tapi tidak sadar. Mata mereka bisa terbuka dan kadang-kadang melihat ke mana-mana. Mereka dapat tersenyum, memegang tangan orang lain, menangis, mengerang atau mendengus. 

Tetapi mereka tidak peduli dengan tepukan tangan, tidak dapat melihat atau memahami pembicaraan. Gerakan mereka tidak bermakna tapi sekadar reflektif.

Mereka kelihatannya tidak lagi memiliki ingatan, emosi dan tujuan, atau hal-hal yang membuat kita semua menjadi satu individu. 

Benak mereka tetap tertutup rapat. Walau ketika kelopak mata berkedip terbuka, kita selalu bertanya-tanya apakah di balik itu ada kesadaran.Satu dasawarsa yang lalu, jawabannya pasti suram dan jelas tidak ada. Tidak lagi ada. 

Namun dengan menggunakan pemindai otak, Owen menemukan sejumlah orang yang terperangkap dalam tubuh mereka dapat berpikir dan merasa sampai ke tingkat tertentu.