Kisah 'Walanda Sunda' di Kampung Albino Ciburuy

By , Selasa, 24 April 2018 | 20:00 WIB

Salah satu warga Nana Suryana sadar bahwa leluhurnya ada yang mengalami kondisi albino. Salah satu kakek buyutnya adalah "orang kulit putih". Mereka telah tinggal di desa itu selama ratusan tahun.

"Kami sudah berada di sini selama 149 generasi. Keluarga saya terkenal memiliki gen putih," katanya yang dikutip dari laman australian plus.

Hal yang tidak disadarinya yaitu ketika dia menikahi Siti Rohma, sang istri ternyata juga seorang pembawa gen albinisme.

Ketika anak mereka Dewi Rasmana dilahirkan - dengan rambut dan kulit putih serta mata biru pucat - mereka awalnya menduga hal ini berasal dari gen ayahnya.

Baca juga: Pernikahan Dini, Alibi Kuat Hindari Zina

Dewi Rasmana mengatakan penglihatannya memburuk seiring pertambahan usianya. (Phil Hemingway / ABC News)

Usman Lukmanul Hakim.

Namun kenyataannya, seorang anak mengalami kondisi albino, hanya jika kedua orangtuanya membawa gen tersebut. Peluang anak yang lahir dari pasangan orangtua pembawa gen albinisme untuk mengalami kondisi albino yaitu satu berbanding empat.

Anak kedua dalam keluarga Nana Suryana dan Siti Rohma, yaitu Jajang Gunawan, juga albino. Namun anak ketiga mereka yang meninggal saat lahir, tidak.

Yang unik di Desa Ciburuy yaitu bukan hanya satu atau dua keluarga yang membawa gen albino.

Baca juga: Hutan Lindung Khusus Bagi Orangutan Albino

Di desa itu bisa dipastikan ada lebih banyak pembawa gen albino di kalangan penduduknya.

Adik Nana Suryana, Amas Masadi yang memiliki pigmentasi normal, juga memiliki dua anak albino, Rosanah dan Usman Lukman Nulhakim. Artinya, baik istri Nana mapupun istri Amas sama-sama membawa gen tersebut.