Kisah 'Walanda Sunda' di Kampung Albino Ciburuy

By , Selasa, 24 April 2018 | 20:00 WIB

Nur Hayati mengatakan suaminya yang membawa gen albino. Dia tak menyadari bahwa dia juga pembawa gen tersebut.

Kondisi di negara lain

Menurut Dr Shari Parker dari Albinism Fellowship of Australia, banyak orangtua tidak tahu mereka membawa gen sama sekali sampai anak mereka lahir albino.

Dr Parker dan saudara perempuannya sama-sama mengalami kondisi albino.

"Sebagian besar keluarga kami di Australia tidak memiliki riwayat albinisme sebelumnya, karena tersembunyi sampai dua orang yang kebetulan pembawa gen bertemu dan kawin," katanya.

Pendidikan yang peka bagi anak-anak albino masih sangat terbatas. (Phil Hemingway / ABC News)

Di Australia, kira-kira satu dari 17.000 orang lahir albino. Artinya, ada sekitar 1.400 warga Australia saat ini mengalami kondisi albino.

Tetapi jumlah pembawa gen ini 240 kali lebih tinggi. Yaitu satu dari 70 orang merupakan pembawa gen.

Insiden albinisme jauh lebih tinggi di beberapa bagian Afrika, di mana satu dari 3.000-5.000 orang memiliki kondisi tersebut.

Di wilayah Pasifik Selatan, kasusnya lebih tinggi lagi. Yaitu satu di antara 500 orang. Dan di Ciburuy, angka itu tampaknya lebih tinggi, meskipun penduduk desa mengatakan tidak tahu adanya penelitian tentang hal ini.

Saat ini ada 10 orang di desa itu mengalami kondisi albino - yang lainnya telah pindah - di antara populasi beberapa ratus orang.

Suryana mengatakan kerabat keluarga menerima kondisinya apa adanya. (Phil Hemingway / ABC News)

Penelitian

Jumlah orang yang membawa gen albinisme di Ciburuy jelas jauh lebih tinggi daripada di Australia.