Dokter Menyarankan Pasien untuk Menghabiskan Waktu di Alam Terbuka

By Sysilia Tanhati, Kamis, 5 Mei 2022 | 16:38 WIB
Penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di ruang hijau dan rekreasi di alam terbuka dapat meningkatkan kesehatan mental. (Kelly Sikkema/Unsplash)

Baca Juga: Walau Ada Berbagai Sayuran dalam Burger, Mengapa Tidak Sehat?

 Baca Juga: Choumiryou: Bumbu Resep Di Balik Masakan-Masakan Jepang yang Sehat

 Baca Juga: Bukan 10.000, Berapa Jumlah Langkah Harian Optimal untuk Umur Panjang?

 Baca Juga: Siapa Sangka, Simpanse Ajarkan Kita Jadi Manusia Sehat Saat Menua

   

Yang pertama, paparan berbagai bentuk alam melibatkan sistem saraf parasimpatis, yang bertanggung jawab untuk istirahat, pencernaan dan mendorong pemulihan stres.

Yang lain, menunjukkan bahwa alam melibatkan ‘daya tarik lembut’ pada seseorang orang, kata Bratman. Ini memberikan perhatian terarah yang digunakan untuk fokus dan ‘mengisi tenaga', katanya.

Sebagian besar penelitian hanya berfokus pada aspek visual alam—melihat hijaunya pepohonan atau rerumputan, atau birunya sungai atau laut. Tetapi ‘pengalaman alam bersifat multi-indra’, catat Bratman.

Praktisi shinrin-yoku, atau pemandian hutan, di Jepang berteori bahwa aroma dan pengalaman menghirup senyawa yang dipancarkan pohon ke udara dapat memengaruhi fungsi kekebalan tubuh, kata Bratman.

Suara adalah indra kunci lain yang mungkin menunjukkan keamanan atau bahaya. Suara dapat menyebabkan stres dan juga relaksasi, tergantung pada jenisnya. Dan suara alam yang menenangkan sangat cocok untuk kesehatan, kata Rachel Buxton, ilmuwan konservasi di Universitas Carleton di Kanada.

Nah, jika Anda merasa penat, lelah, dan stres, resep yang satu ini mungkin bisa dicoba!