Para petani akan sering berdoa kepadanya dan mengucapkan rasa syukur atas anugerah yang diberikan oleh Inti, supaya hasil panen lancar.
Akan tetapi, di satu sisi, Inti bisa marah yang bisa dilihat dari gerhana matahari. Pada situasi ketidaksenangan ini, masyarakat Inca berusaha menenagnkannya dengan memberikan persembahan.
Persembahan masyarakat Inca kepada Inti bisa berupa doa sederhana, makanan, daun koka, kain tenun, hingga hewan, darah, dan juga termasuk pengorbanan manusia.
Pengorbanan juga penting dilakukan demi menjaga hubungan antara manusia dengan para dewa yang diyakini oleh masyarakat Inca.
Menurut mitologi Inca, Inti diyakin sebagai putra dari dewa pencipta alam semesta, Viracocha. Viracocha menikah dengan dewi bernama Mama Qucha—Ibu Laut atau Ibu Danau.
Menurut mitologi lainnya, Viracocha dan Mama Qucha punya dua anak lagi selain inti: Pachamama dan Mama Quilla.
Pachamama adalah dewi bumi yang sampai sekarang masih dipuji, dan Mama Quilla adalah dewi bulan. Mama Quilla disebut-sebut juga sebagai istri dari Inti.
Viracocha memang dewa tertinggi alam semesta, dan menjadi yang terpenting dalam kepercayaan masyarakat Inca. Sedangkan Inti adalah dewa terpenting kedua setelah ayahnya.
Inti dihormati dengan kuilnya yang disebut Coricancha yang secara harfiah berarti "Rumah matahari".
Lokasi kuil ini ada di Cusco, ibu kota Inca yang sekarang berada di Peru. Kuil ini diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Pachacuti Inca Yupanqui, kaisar kesembilan Inca.
Baca Juga: Sejarah Singkat Kekaisaran Inca, Kerajaan yang Mewariskan Machu Picchu