Obsesi sang Pendiri Dinasti
Pendiri Dinasti Ming adalah Zhu Yuanzhang, Kaisar Hongwu, yang dianggap sebagai salah satu kaisar Tiongkok paling berpengaruh dan penting.
Dimulai sebagai biksu miskin yang mengembara di Tiongkok, ia tumbuh menjadi salah satu panglima perang terkuat di Asia. Pada 1368, ia memimpin pasukan yang mengusir penjajah Mongol yang telah memerintah Tiongkok selama seabad.
Setelah mendirikan dinasti, ia menggunakan nama "Ming," kata Mandarin untuk "brilian." Namun, kekejamannya melampaui medan perang. Di balik pintu tertutup, ia mengurung para selir dan menyiksa mereka.
Kesombongan dan kecemburuannya mendorongnya untuk mengontrol setiap aspek kehidupan mereka.
Untuk terus mengendalikan mereka bahkan setelah kematiannya, ia memulai tradisi di mana para selir akan dibunuh, dipaksa bunuh diri, atau dikubur hidup-hidup bersama kaisar yang sudah meninggal.
Baik Yongle dan Kaisar Hongxi, dua penerus Zhu Yuanzhang, melanjutkan tradisi mengerikan ini.
Syukurlah Kaisar Zhengtong menghapuskan praktik tersebut dalam wasiatnya pada tahun 1464, sehingga para selir kaisar lainnya hanya perlu takut kehilangan kasih sayang alih-alih nyawa mereka.
Pembantaian Massal di Kota Terlarang
Kaisar Yongle terkenal karena membangun ibu kota kedua untuk Tiongkok, selain Nanjing, dan menamainya Beijing seperti yang kita kenal saat ini. Di sana ia membangun "Kota Terlarang," Istana Kekaisaran Tiongkok di Beijing, yang berdiri dari tahun 1420 hingga 1912.
Pemerintahannya memberikan perpaduan reformasi militer, ekonomi, dan pendidikan dalam gaya pemerintahan diktator. Namun, tindakan kekejamannya banyak dan terdokumentasi dengan baik.
Baca Juga: Cheng Ho, Laksamana Muslim yang Melegenda Berkat Ambisi Dinasti Ming