Kisah Pembunuhan yang Mengubah Sejarah Dunia untuk Selamanya

By Sysilia Tanhati, Jumat, 17 Mei 2024 | 12:00 WIB
Dalam sejarah dunia, pembunuhan terhadap tokoh penting merupakan kejahatan keji yang kerap menyita perhatian banyak orang. (Walt Cisco, Dallas Morning News )

Nationalgeographic.co.id—Pembunuhan terhadap tokoh penting merupakan kejahatan keji yang kerap menyita perhatian dunia. Beberapa di antaranya mempunyai dampak serius di wilayah tempat kejadiannya. Namun, yang lain mempunyai dampak yang lebih dari sekadar dampak lokal.

Dalam beberapa kasus, peristiwa itu berdampak pada masyarakat dan tempat-tempat yang jangkauannya sangat jauh, baik dalam hal jarak maupun waktu. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengaruh dan karisma korban atau sebab-sebab yang berkaitan dengan mereka.

Rangkaian peristiwa yang terjadi setelah kematian terkenal dapat mengubah masa depan jutaan orang, mengubah sejarah dan umat manusia.

Peristiwa pembunuhan Julius Caesar yang fenomenal dalam sejarah dunia

Menjelang pembunuhannya, Julius Caesar mendapatkan predikat “diktator seumur hidup”, meski sebenarnya ia sangat populer di kalangan masyarakat Romawi.

Caesar pernah menjadi anggota triumvirat, memerintah Romawi bersama dua orang lainnya. Alih-alih bekerja sama, rekan-rekannya itu menjadi musuh politiknya.

Di saat yang sama, Caesar dengan cepat mendapatkan popularitas di masyarakat. Dia menciptakan peluang bagi masyarakat miskin. Dalam sejarah Romawi, Caesar menunjukkan kehebatan militer dan merupakan pembicara yang cerdas dan menawan.

La mort de Cèsar atau Kematian Julius Caesar adalah lukisan tahun 1806 karya Vincenzo Camuccini yang menggambarkan pembunuhan Julius Caesar. Peristiwa itu terjadi pada Idus Martiae, yakni hari ke-74 dalam kalender Romawi, bertepatan dengan 15 Maret. (Wikimedia Commons)

Namun, reputasinya di kalangan masyarakat membuatnya tidak disukai oleh pihak lain dalam skema politik. Khususnya senat Romawi yang kekuasaannya menjadi terbatas di bawah pemerintahan Caesar.

Sekelompok konspirator, yang diperkirakan berjumlah 60 orang, membuat rencana untuk membunuh Caesar. Mereka berhasil menyelesaikan rencananya pada tanggal 15 Maret 44 SM dalam rapat Senat.

Jika berhasil menyingkirkan Caesar, kelompok tersebut berharap dapat memulihkan banyak elemen di republik. Kekuasaan didistribusikan ke lebih banyak anggota Senat, yang sebagian besar adalah para pembunuh Caesar.

Baca Juga: Sejarah Dunia: Di Balik Karya Salvador Dali pada Permen Chupa Chups