Nationalgeographic.co.id—Melalui Kota Terlarang, Dinasti Ming mengendalikan tidak hanya kekuasaan, tapi juga berbagai informasi terkait para kaisar yang memimpin.
Maka tak heran ketika Kaisar Yongle memutuskan untuk membunuh ribuan selir muda saat skandal seks yang mempermalukan dirinya mulai beredar.
'Beruntung', salah seorang selir bernama Lady Cui, secara tidak sengaja, berhasil lolos dan menceritakan tentang kengerian yang dilihatnya usai pembantaian berlangsung.
Seperti apa kisah kebengisan dari pemimpin yang dianggap sebagai satu yang paling lalim dalam sejarah Kekaisaran Tiongkok tersebut? Simak artikel berikut ini untuk mengetahuinya.
Bermula dan Kunjungan Kasim Utama
Melansir The Standard, kisah tentang Lady Cui dan Dinasti Ming berawal ketika Kaisar Yongle mengirim kasim utamanya dalam misi luar biasa ke Korea yang bertetangga pada 1408.
Mengetahui bahwa kaisar memiliki ketertarikan terhadap wanita Korea, sang kasim sadar bahwa dirinya harus membawa kembali perawan untuk mengisi harem kekaisaran, yang kelak akan menempati seperempat Kota Terlarang.
Takut untuk tidak menyenangkan tetangganya, raja Korea mengirim para pejabatnya ke seluruh negeri untuk menemukan wanita muda paling murni dan paling pantas.
Semua gadis cantik harus dilaporkan kepada pihak berwenang, dan siapa pun yang menyembunyikan putri mereka atau memotong rambut mereka untuk membuatnya jelek ditangkap dan dilucuti dari semua yang mereka miliki.
Di antara rekrutan itu terdapat Lady Cui, putri berusia 14 tahun dari seorang pejabat pemerintah Korea yang dibawa 600 mil dari rumahnya ke Beijing untuk melayani kaisar.
Dia tidak pernah melihat keluarganya lagi dan kisah-kisahnya yang luar biasa, baru-baru ini diterjemahkan dari bahasa Mandarin asli, memberi kita wawasan yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang dunia rahasia para selir.
Baca Juga: Kala Dinasti Ming Dorong Malaka Masuk Islam Demi Bisa Tekan Majapahit