Kisah Lady Cui, Selir Dinasti Ming yang Lolos dari Pembantaian Yongle

By Ade S, Kamis, 16 Mei 2024 | 16:03 WIB
Ilustrasi selir Tiongkok menggunakan salah satu cuplikan film Curse of The Golden Flower. Bagaimana Lady Cui berhasil lolos dari maut kala Kaisar Yongle dari Dinasti Ming membantai ribuan selirnya? (Edko Film)

Saat para duta besar asing yang telah menempuh perjalanan jauh untuk upacara pembukaan menikmati keramahan Beijing di luar tembok istana dalam beberapa minggu mendatang, mereka yang ada di dalam menikmati lingkungan mereka.

Para selir tidak pernah mengenal kemewahan seperti itu, dengan departemen yang dikelola oleh kasim memenuhi setiap keinginan mereka. Ada Departemen Hiburan untuk menyelenggarakan festival dan pesta bagi mereka, Departemen Pemandian untuk memberi mereka air panas, dan bahkan Departemen Kertas Toilet.

Tetapi, tetap saja, bagi para selir itu adalah penjara berlapis emas.

Meskipun mereka tidak kekurangan apa pun, mereka dilarang meninggalkan harem dan setiap gerakan mereka diawasi oleh pasukan polisi rahasia yang dikenal sebagai Depot Timur, yang dijalankan oleh kasim senior.

Pembantaian Usai Seorang Selir Selingkuh

Tak lama setelah upacara, Depot Timur memberi tahu Yongle bahwa salah satu selir favoritnya telah bunuh diri setelah tertangkap basah berselingkuh dengan seorang kasim.

Setiap saran bahwa Yongle tidak sepenuhnya mengendalikan istananya dapat mendorong musuh politiknya, di dalam dan di luar Tiongkok, untuk berpikir bahwa dia adalah penguasa yang lemah, jadi dia mengambil tindakan.

Jauh dari pandangan pengunjung asingnya, penghuni harem dibulatkan, diarak menuju kematian berdarah mereka dan dibungkam selamanya.

Beberapa di antara korban tak bersalah mereka bahkan berusia 13 tahun. Namun, seorang penulis sejarah yang ngeri pada masa itu menggambarkan bagaimana mereka "dicabik, dibelah, dirobek, dan dicabik-cabik" bersama para pelayan wanita dan kasim yang menjaga mereka.

Konon, sebanyak 2.800 orang terbunuh di harem tersebut saat sang Kaisar mencoba menutupi skandal seks yang mengancam mempermalukannya di saat yang seharusnya menjadi momen paling membanggakan dalam pemerintahannya.

Dengan membunuh semua saksi mata atas perkembangan skandal di haremnya sendiri, Yongle berharap bisa merahasiakannya selamanya.

Baca Juga: Dari 'Peras' Darah Perawan Hingga 'Bawa' para Selir ke Alam Baka, Ini Kisah Kebengisan Dinasti Ming