Kaisar Romawi Caligula Itu Benar Gila atau Kita yang Salah Memahaminya?

By Ade S, Selasa, 28 Mei 2024 | 10:03 WIB
Eksplorasi mendalam tentang kaisar Romawi, Caligula, dan debat yang berkepanjangan tentang kegilaannya. (Sergey Sosnovskiy )

Nationalgeographic.co.id—Dalam lembaran-lembaran sejarah yang penuh dengan kisah para penguasa, nama Caligula seringkali muncul sebagai simbol dari kekejaman dan kekuasaan yang tak terkendali.

Sebagai kaisar ketiga dari Kekaisaran Romawi yang agung, ia memasuki daftar eksklusif para penguasa yang tidak hanya mendapatkan kebencian yang mendalam dari rakyatnya, tetapi juga keabadian dalam ingatan sejarah.

Tetapi, mari kita telaah lebih jauh, apakah citra negatif yang melekat pada Caligula sesuai dengan realitas? Anthony A. Barrett, seorang ahli sejarah yang juga penulis buku "Caligula: The Abuse of Power," memberikan perspektif yang berbeda.

Menurutnya, meskipun Caligula dikenal sebagai kaisar yang kejam, perilakunya mungkin tidak seburuk yang sering digambarkan, terutama jika kita melihatnya dari sudut pandang tindakan-tindakan yang berlebihan dan tidak masuk akal.

Kisah hidup Caligula, yang penuh dengan intrik dan kebrutalan, menawarkan sebuah pelajaran sejarah yang kompleks dan menarik.

Mungkin sudah saatnya kita mempertimbangkan kembali dan meninjau ulang narasi yang telah lama kita dengar tentang masa pemerintahan singkat namun penuh gejolak dari kaisar muda Romawi ini.

Diusir Guru Sendiri

Lahir dengan nama Gaius Julius Caesar Germanicus, dia memiliki latar belakang yang menarik. Ayahnya adalah Jenderal Germanicus, seorang pemimpin yang sangat dihormati di Roma. Namun, nasib Caligula tidak selalu mengikuti jejak ayahnya yang cemerlang.

Setelah kematian ayahnya yang tragis, Caligula menghabiskan masa kecilnya dalam pengasingan. Namun, takdir mempertemukannya kembali dengan Roma sebagai murid Tiberius, kaisar yang paranoid dan telah mengusir Caligula dan keluarganya. Ketika Tiberius meninggal pada tahun 37 Masehi, Caligula yang baru berusia 24 tahun naik takhta sebagai kaisar berikutnya.

Apa yang terjadi selanjutnya menjadi legenda: pemerintahan yang ditandai oleh kekejaman, kemewahan, keanehan, dan intrik politik. Namun, pada awalnya, menurut Barrett, sang kaisar muda tampaknya akan mengikuti jejak ayahnya yang dihormati.

“Tidak ada yang tahu apa-apa tentangnya,” katanya. “Mereka mungkin berpikir mereka bisa mengendalikannya.” Caligula yang muda, memikat, dan tampaknya berbakat memulai masa pemerintahannya dengan wajar.

Baca Juga: Dari Agustus hingga Caligula, Singkap Pesta Penguasa Kekaisaran Romawi