Kenapa Bangsa Barat Mengarungi Lautan Demi Rempah-rempah Indonesia?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 30 Mei 2024 | 18:00 WIB
Karya awal Andries van Eertvelt ini didasarkan pada lukisan yang lebih terkenal karya master Eertvelt, Hendrick Cornelisz Vroom (1566-1640) yang ada di Rijksmuseum, Amsterdam. Kapal-kapal bangsa Barat menjelajahi samudra untuk mencapai daerah penghasil rempah seperti kepulauan Indonesia. Apa motivasi mereka? (Hendrick Cornelisz Vroom/Public Domain)

Selain medis herbal, pada masa sejarah, rempah punya ragam manfaat, mulai dari penyedap rasa hingga bahan pengawetan. Itu sebabnya, rempah sangat bernilai. Harganya pun sangat mahal di berbagai kota perdagangan jalur sutra.

Ragam kegunaan dan berharganya rempah inilah yang mendorong bangsa Eropa pada abad ke-16 menjelajah. 

Jatuhnya Konstantinopel

Seabad sebelum masa penjelajahan bangsa Barat, Konstantinopel jatuh ke tangan Kekaisaran Ottoman.

Konstantinopel bukan hanya menjadi benteng terakhir bagi kekuasaan Romawi Timur dan dunia Kekristenan, melainkan juga kota penting untuk perdagangan Jalur Sutra. Kota ini menjadi distributor utama pelbagai barang eksotis, termasuk rempah-rempah.

Ketika Kekaisaran Ottoman di bawah Mehmed II (1432–1481) menguasai Konstantinopel, berdampak pada politik dan perdagangan kerajaan-kerajaan Eropa.

Merebut Konstantinopel untuk dijadikan ibu kota baru Kekaisaran Ottoman adalah impian Mehmed II. Akan tetapi, imbasnya adalah mendorong eksplorasi jalur perdagangan lain oleh bangsa Barat demi mencapai kawasan rempah-rempah, termasuk kepulauan Indonesia. (Fausto Zonaro)

Kerajaan-kerajaan Kekristenan di Eropa mencari sumber alternatif lain untuk mendapat komoditas eksotis, alih-alih terus berdagang dengan kesultanan Islam ini.

Sentimen keagamaan ini sudah mengakar, terutama setelah rangkaian Perang Salib yang telah berlangsung sejak akhir abad ke-11. Jika Jalur Sutra yang melintasi daratan Asia dan Eropa tidak lagi menarik, maka bangsa Barat beralih untuk mencari jalan lain: pengarungan samudra.

Perebutan antarkuasa bangsa Barat

Meski memiliki musuh yang sama, yakni kerajaan-kerajaan Islam seperti Kekaisaran Ottoman, bangsa Barat tidak selalu kompak. Pertikaian antarkerajaan di Eropa terus bergulir. Perpecahan di Eropa disebabkan jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada 476 M.

Baca Juga: Mengapa Ada Banyak Filsuf Hebat yang Lahir dari Yunani Kuno?