Dijuluki Paus Pembunuh, Apakah Paus Orca Berbahaya dan Memakan Manusia?

By Ade S, Senin, 3 Juni 2024 | 08:03 WIB
Seekor anak orca berenang bersama dua orang dewasa saat memberi makan ikan haring. Temukan fakta tentang paus orca, sering disebut paus pembunuh, dan realitas di balik perilaku mereka dalam menyerang atau memakan manusia. (BRIAN J. SKERRY)

Dalam hal pengasuhan, orca menunjukkan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap anak-anak mereka. Remaja betina dalam pod sering membantu merawat bayi, menunjukkan sistem sosial yang erat dan kolaboratif di antara mereka.

Apakah Paus Orca Berbahaya dan Memakan Manusia?

Orca, yang sering disebut paus pembunuh, memiliki citra yang menakutkan namun sebenarnya bersikap lembut saat berinteraksi dengan manusia di habitat alami mereka. Namun, kondisi penangkaran sering kali menimbulkan cerita yang berbeda.

Pada suatu ekspedisi ke Antartika yang tidak berhasil, Kapten Robert Falcon Scott menyaksikan peristiwa yang menegangkan pada 5 Januari 1911. Herbert Ponting, fotografer ekspedisi, hampir menjadi korban ketika sekelompok orca menggoyang bongkahan es tempat ia dan anjing-anjing ekspedisi berada untuk menarik perhatian mereka.

Melansir Live Science, Scott mencatat dalam hariannya, "Es di bawah kami dan anjing-anjing itu tiba-tiba terangkat dan hancur." Dia mendengar suara keras saat orca muncul dari bawah dan menabrak es dengan punggung mereka.

Ponting dan anjing-anjing itu selamat, tetapi insiden ini menambah reputasi menyeramkan orca. Lebih dari seabad kemudian, reputasi ini masih bertahan, diperkuat oleh laporan orca yang menenggelamkan perahu di Eropa dan menyerang kapal hingga ke Skotlandia. Namun, serangan orca terhadap manusia di alam liar sebenarnya sangat jarang terjadi.

Meskipun orca dikenal sebagai predator laut yang tangguh, mereka jarang menyerang manusia di alam liar. Sebaliknya, beberapa insiden serius telah terjadi dalam penangkaran. Erich Hoyt, peneliti di Whale and Dolphin Conservation, mengatakan bahwa orca mungkin menganggap Ponting dan anjing-anjing itu sebagai anjing laut.

Hoyt menjelaskan, "Orca dikenal menggoyang es untuk menjatuhkan anjing laut dan memecah es dari bawah." Dia percaya bahwa perilaku ini adalah insting berburu, bukan niat untuk berburu manusia.

Selama berabad-abad, orca telah berinteraksi dengan manusia di lautan, dan meskipun ada insiden seperti yang dialami Ponting, hanya ada satu kasus terdokumentasi di mana orca membunuh manusia. Kejadian itu terjadi pada 1950-an di Arktik Kanada, di mana seorang pemuda Inuit dilaporkan dimakan oleh orca yang terjebak di es laut.

Hoyt skeptis terhadap cerita ini, menganggap lebih mungkin bahwa pria itu meninggal karena jatuh ke air yang sangat dingin. "Saya ragu orca akan berburu manusia," ujarnya. "Mereka sangat selektif dalam makanan, hanya memakan apa yang telah diajarkan oleh kelompok mereka."

Orca liar kadang-kadang membunuh hewan lain sebagai latihan atau permainan, tetapi manusia tidak menjadi target mereka. Ada satu insiden di mana orca menggigit peselancar di California pada tahun 1972, tetapi segera melepaskannya, menunjukkan bahwa itu mungkin kesalahan identitas.

Baca Juga: Porphyrios, Kisah Paus yang Meneror Pelaut di Kekaisaran Bizantium