Nationalgeographic.co.id—Lumba-lumba orca adalah salah satu spesies di dunia hewan yang telah menanamkan rasa takut di hati manusia selama berabad-abad. Lumba-lumba orca adalah pemuncak rantai makanan di lautan dan memiliki reputasi yang mengerikan.
Mereka memiliki banyak julukan yang mengerikan, seperti ikan harimau dan paus pembunuh. Mereka tidak hanya membunuh paus, tapi juga hiu dan semua spesies di lautan. Tapi dari mana sebenarnya gelar tersebut?
Untuk menemukan jawaban tersebut, kita harus melihat jauh ke saat pertama kali lumba-lumba orca mulai diidentifikasi oleh manusia. Untuk diketahui, mama ilmiah lumba-lumba orca adalah Orcinus orca. Nama tersebut berasal dari mitos Orcus, dewa kematian dan dunia bawah Romawi yang dikenal sebagai penghukum.
Di Amerika Utara, penduduk asli Haida menyebut mereka skana, yang merupakan setan pembunuh. Orang Aleut menyebutnya plainsatik, yang berarti "yang ditakuti".
Namun demikian, tidak dapat dipungkiri lumba-lumba orca memang spesies yang menggemaskan di dunia hewan. Mereka memiliki tanda hitam putih yang khas dan imut. Ada banyak penggambaran orca yang ramah pada manusia, seperti di film "Free Willy" dan SeaWorld's Shamu.
Akan tetapi, kita bagi yang pernah melihat film tahun 1970-an berjudul "Orca the Killer Whale" yang dibintangi Richard Harriis dan Bo Derek, kita mungkin dapat memahami mengapa mereka mendapatkan julukan tersebut.
Mirip dengan apa yang dilakukan "Jaws" untuk hiu, film thriller ini menempatkan orca sebagai makhluk kejam yang pendendam dan haus darah dari dunia hewan.
Orca dengan beringas memburu manusia yang bertanggung jawab atas kematian pasangannya, orca yang marah melahap setiap orang, satu per satu.
Menurut film tersebut, selain manusia, orca adalah satu-satunya hewan yang membunuh untuk balas dendam. Orca memang dikenal sebagai hewan yang memiliki kecerdasan tinggi di dunia hewan, paling cerdas dari semua spesies di lautan.
Di lautan, manusia jelas bukan tandingan lumba-lumba orca, karena paus pembunuh ini tumbuh hingga sepanjang 32 kaki (9,75 meter) dan berat 12.000 lbs (5,443 kilogram).
Ukuran tersebut kira-kira 600 kali ukuran burung dewasa. Tentu saja, serangan terisolasi oleh paus pembunuh tawanan pada pelatih mereka membuat yang paling jinak pun tampak sedikit lebih berbahaya.
Source | : | Live Science,How Stuff Works |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR