Nationalgeographic.co.id—Tamerlane (8 April 1336 – 18 Februari 1405) adalah pendiri Kerajaan Timurid di Asia Tengah. Dikenal ganas dan menakutkan, ia akhirnya menguasai sebagian besar Eropa dan Asia. Sepanjang sejarah dunia, tidak banyak tokoh yang mampu menebarkan teror seperti Tamerlane.
Tamerlane bukanlah nama sebenarnya dari sang penakluk. Lebih tepatnya, ia dikenal sebagai Timur, dari bahasa Turki yang berarti besi. Ia juga dikenal dengan sebutan Timur Lenk.
Amir Timur dikenang sebagai seorang penakluk kejam. Ia menghancurkan kota-kota kuno hingga rata dengan tanah dan membunuh seluruh penduduknya.
Di sisi lain, ia juga dikenal sebagai pelindung besar seni, sastra, dan arsitektur. Salah satu prestasinya yang terkenal adalah ibu kotanya di kota Samarkand, yang terletak di Uzbekistan modern.
Masa muda Timur sang penakluk
Timur lahir pada tanggal 8 April 1336, dekat kota Kesh (sekarang disebut Shahrisabz). Ayahnya adalah Taraghai Bahdur, kepala suku Barlas. Sedangkan Ibu Timur adalah Tegina Begim.
Suku Barla adalah keturunan campuran Mongolia dan Turki, keturunan gerombolan Jenghis Khan dan penduduk awal Transoxiana. Berbeda dengan nenek moyang mereka yang nomaden, suku Barla adalah petani dan pedagang yang menetap.
Biografi Ahmad ibn Muhammad ibn Arabshah abad ke-14 menyatakan bahwa Timur adalah keturunan Jenghis Khan dari pihak ibunya. Namun kebenarannya masih dipertanyakan hingga kini.
Situasi politik Transoxiana
Selama masa muda Timur, Transoxiana terpecah oleh konflik antara klan nomaden lokal dan khan Mongol Chagatay yang memerintah mereka. Suku Chagatay mengikuti jejak Genghis Khan dan nenek moyang mereka yang lain.
Mereka menetapkan pajak yang besar kepada masyarakat untuk mendukung gaya hidup perkotaan mereka. Tentu saja pajak ini membuat marah penduduk Transoxiana.
Baca Juga: 276 Tahun Berkuasa, Ini Sejarah Dinasti Ming di Kekaisaran Tiongkok