Bangun Menara dari Tengkorak dan Ditakuti Penguasa, Siapakah Timur Lenk?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 4 Juni 2024 | 08:00 WIB
Dalam sejarah dunia, Timur dikenal sebagai seorang penakluk kejam yang kerap menebar teror bagi musuhnya. (Adam Jones)

Serangan militer terakhir sebelum kematian Timur

Para penguasa Eropa gembira karena sultan Turki Utsmaniyah, Bayazid, telah dikalahkan. Namun mereka gemetar saat mengetahui bahwa Tamerlane ada di depan gerbang mereka. Segera penguasa Spanyol, Prancis, dan negara-negara lain mengirimkan kedutaan ucapan selamat ke Timur, dengan harapan dapat mencegah serangan.

Namun Timur punya tujuan yang lebih besar. Pada tahun 1404, dia memutuskan untuk menaklukkan Dinasti Ming di Kekaisaran Tiongkok. Dinasti Han Ming yang beretnis Han telah menggulingkan sepupunya, Yuan, pada tahun 1368.

Sayangnya baginya, tentara Timur berangkat pada bulan Desember saat musim dingin yang sangat buruk. Manusia dan kuda mati dan Timur yang berusia 68 tahun jatuh sakit. Dia meninggal pada 17 Februari 1405 di Otrar, Kazakhstan.

Peninggalan Timur sang penakluk

Timur memulai hidup sebagai putra seorang kepala suku kecil, seperti nenek moyangnya Genghis Khan. Melalui kecerdasan, keterampilan militer, dan kekuatan kepribadian, Timur mampu menaklukkan banyak wilayah. Wilayah taklukannya membentang dari Rusia hingga India dan dari Laut Mediterania hingga Mongolia.

Berbeda dengan Genghis Khan, Timur melakukan penaklukan bukan untuk membuka jalur perdagangan dan melindungi wilayah kekuasaannya. Ia melakukan penyerangan hanya untuk menjarah.

Pada akhirnya, kerajaannya tidak bertahan lama. Pasalnya, Timur tidak berusaha untuk membangun struktur pemerintahan apa pun setelah ia menghancurkan tatanan yang ada.

Meskipun Timur mengaku sebagai seorang Muslim yang baik, ia tidak segan untuk menghancurkan kota-kota Islam dan membantai penduduknya. Damaskus, Khiva, Bagdad, semua itu tidak pernah lepas dari perhatian Timur. Tampaknya niatnya adalah menjadikan ibu kotanya di Samarkand sebagai kota pertama di dunia Islam.

Sumber-sumber kontemporer menyebutkan bahwa pasukan Timur membunuh sekitar 19 juta orang selama penaklukan mereka. Jumlah tersebut mungkin berlebihan, namun Timur tampaknya menikmati pembantaian demi kepentingannya sendiri.

Keturunan Timur

Setelah timur meninggal, lusinan putra dan cucunya segera mulai berebut takhta. Penguasa kerajaan peninggalan Timur yang paling sukses, cucu Timur, Ulegh Beg (1393–1449, memerintah 1447–1449), memperoleh ketenaran sebagai astronom dan sarjana. Namun Ulegh bukanlah seorang administrator yang baik. Ia dibunuh oleh putranya sendiri pada tahun 1449.

Garis keturunan Timur lebih beruntung di India, tempat cicitnya Babur mendirikan Dinasti Mughal pada tahun 1526. Mughal memerintah hingga tahun 1857 ketika Inggris mengusir mereka. Shah Jahan, pembangun Taj Mahal, juga merupakan keturunan Timur.