Kerajaan Timur berkembang
Dengan Asia Tengah di dalam genggaman, Timur menginvasi Rusia pada tahun 1380. Dia membantu Mongol Khan Toktamysh merebut kembali kendali dan juga mengalahkan Lituania dalam pertempuran.
Timur merebut Herat (sekarang di Afghanistan) pada tahun 1383, yang menjadi serangan pembuka melawan Persia. Pada tahun 1385, seluruh Persia berada dalam kekuasaannya.
Dengan invasi pada tahun 1391 dan 1395, Timur berperang melawan mantan anak didiknya di Rusia, Toktamysh. Tentara Timur merebut Moskow pada tahun 1395.
"Saat Timur sibuk di utara, Persia memberontak," tambah Szczepanski. Dia membalasnya dengan meratakan seluruh kota dan menggunakan tengkorak warganya untuk membangun menara dan piramida yang mengerikan.
Pada tahun 1396, Timur juga telah menaklukkan Irak, Azerbaijan, Armenia, Mesopotamia, dan Georgia.
Penaklukan India, Suriah, dan Turki
Pasukan Timur yang berjumlah 90.000 orang menyeberangi Sungai Indus pada bulan September 1398 dan menyerang India.
Saat itu, India berada di jurang kehancuran setelah kematian Sultan Firuz Shah Tughluq dari Kesultanan Delhi. Bengal, Kashmir, dan Dekkan masing-masing memiliki penguasa yang berbeda.
Timur pun meninggalkan jejak-jejak pembantaian di sepanjang jalan. Tentara Delhi dihancurkan pada bulan Desember dan kota itu hancur. Timur menyita berton-ton harta karun dan 90 ekor gajah perang dan membawanya kembali ke Samarkand.
Timur memusatkan perhatian ke barat pada tahun 1399, merebut kembali Azerbaijan dan menaklukkan Suriah. Bagdad dihancurkan pada tahun 1401 dan 20.000 penduduknya dibantai. Pada bulan Juli 1402, Timur merebut Turki Ottoman awal dan menerima penyerahan Mesir.
Baca Juga: Saat Baitul Hikmah, Perpustakaan Peradaban Islam Dibakar Bangsa Mongol