Dunia Hewan: Bagaimana Hewan Bisa Melakukan 'Kelahiran Perawan'?

By Ade S, Selasa, 16 Juli 2024 | 12:03 WIB
Komodo adalah salah satu dari sedikit vertebrata yang dapat mengalami “kelahiran perawan”, yang dimungkinkan oleh partenogenesis. Pelajari bagaimana dalam dunia hewan terdapat kasus 'kelahiran perawan', sebuah fenomena luar biasa yang disebut partenogenesis. (Joel Sartore)

Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda mendengar tentang "kelahiran perawan"? Fenomena luar biasa ini terjadi di dunia hewan, di mana beberapa hewan mampu melahirkan tanpa kawin.

Proses ini, yang disebut partenogenesis, memungkinkan makhluk hidup dari lebah madu hingga ular derik untuk bereproduksi tanpa memerlukan pasangan jantan.

Artikel ini akan mengupas keajaiban partenogenesis dan menjelajahi bagaimana beberapa hewan dapat melakukan "kelahiran perawan".

Kita akan mempelajari mekanisme di balik proses ini, manfaat dan kekurangannya bagi hewan, dan contoh-contoh menarik dari spesies yang bereproduksi secara aseksual.

Keajaiban alam dalam adaptasi

Berbeda dengan kebanyakan hewan yang berkembang biak melalui perkawinan, ada segelintir hewan yang memiliki kemampuan luar biasa untuk bereproduksi tanpa kawin.

Proses ini dikenal sebagai partenogenesis, di mana makhluk hidup dari lebah madu hingga ular derik bisa melahirkan keturunan melalui "virgin births" atau "kelahiran perawan" atau kelahiran partenogenesis.

Kemunculan individu baru tanpa kawin ini kerap kali mengejutkan para ahli, seperti yang terjadi pada Leonie, hiu zebra betina di Reef HQ Aquarium, Australia.

Pada tahun 2016, tiga telur Leonie yang dierami tanpa kehadiran hiu jantan menetas menjadi anak hiu yang sehat, membuat para penjaganya takjub.

Sebelumnya, di Kebun Binatang Louisville, seekor piton batik bernama Thelma yang bahkan belum pernah melihat piton jantan, mampu menghasilkan enam telur yang kemudian berkembang menjadi ular muda yang sehat.

"Di tahun 2006, keajaiban serupa terjadi pada seekor komodo bernama Flora di Chester Zoo, Inggris, yang membuat para penjaga kebun binatang terpana," tutur Corryn Wetzel di laman National Geographic.

Baca Juga: Dunia Hewan: Bagaimana Pygmy Marmoset Bisa Jadi Monyet Terkecil di Dunia?