Misi Berbahaya dan Serba-serbi Kehidupan Para Selir Dinasti Ming

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 13 Agustus 2024 | 12:00 WIB
(Ilustrasi) Kaisar dari Dinasti Ming konon memiliki gundik-gundik atau selir hingga 9.000 banyaknya. (cn2)

Para Perempuan Pendamping Raja

Wu Mingren dalam artikelnya yang terbit di laman Ancient Origins menjelaskan bahwa tujuan memiliki gundik atau selir yakni untuk meningkatkan prestise pria, salah satunya melalui kemampuannya untuk menghasilkan anak.

"Meski begitu, kepemilikan akan gundik juga kesempatan tak terbatas untuk memanjakan hasrat seksual mereka," jelasnya.

Salah satu tugas penting kaisar di Kekaisaran China yakni agar punya anak laki-laki sebagai pewaris takhta. Ada hierarki di sana dan secara umum mengenal tiga tingkatan: ratu, permaisuri, dan selir.

"Selain itu, para kasim yang melayani para wanita kekaisaran ini dapat dianggap sebagai bagian dari harem ini juga," ungkap Wu Mingren.

Selama Dinasti Ming (1368-1644 M), ada sistem resmi untuk memilih selir. Proses seleksi akan berlangsung di dalam 'Kota Terlarang' setiap tiga tahun.

Kandidat berusia antara 14 hingga 16 tahun dan dipilih berdasarkan latar belakang, kebajikan, perilaku, karakter, penampilan, dan kondisi tubuh mereka.

Kasim menjadi satu-satunya pria yang diizinkan berada di sana. Tugasnya yakni untuk memastikan bahwa setiap anak yang lahir di harem adalah anak dari kaisar.

Laki-laki manapun tidak diizinkan untuk melayani wanita dari harem kaisar, kecuali para kasim, pria yang telah dikebiri, sehingga membuat mereka impoten.

Sepanjang sejarah Kekaisaran Tiongkok, kasim bertugas melayani keluarga kekaisaran, termasuk sebagai pelayan di harem. 

Jauh dari sekadar pelayan, para kasim biasanya juga menginginkan posisi kekuasaan dan kekayaan dengan melibatkan diri mereka dalam politik harem.

Baca Juga: Siapa Sebenarnya yang Berhasil Meruntuhkan Kedigdayaan Dinasti Ming?