Tiongkok Denda Perusak Lingkungan dengan Kredit 'Blue Carbon', Efektifkah?

By Ade S, Jumat, 6 September 2024 | 08:03 WIB
China coba inovasi baru: denda perusak lingkungan dengan kredit 'blue carbon'. Efektifkah? Cari tahu pro dan kontra pendekatan unik ini. (Donny Fernando)

Karbon ganda dan ekonomi lokal

Minat yang semakin besar terhadap karbon biru dalam tingkat lokal sistem hukum Tiongkok dalam dua tahun terakhir terkait erat dengan fokus pemerintah pusat pada tujuan karbon gandanya.

Peraturan hukum yang relevan telah masuk agenda sejak tujuan tersebut diumumkan. Dalam dokumen "Pendapat" yang dirilis pada tahun 2021, komite pusat Partai dan Dewan Negara secara eksplisit mengacu pada perlunya undang-undang dan peraturan yang ditingkatkan terkait dengan tujuan karbon ganda.

Pada awal tahun 2023, pengadilan tertinggi Tiongkok mengeluarkan instrumen peraturan pertamanya untuk tujuan tersebut dan menerbitkan informasi tentang kasus-kasus khas. Ini termasuk dua kasus penebangan ilegal, di mana para pelakunya dijatuhi hukuman penanaman restoratif dan pembelian kredit karbon.

Dalam konteks inilah pengadilan menggunakan pembelian karbon biru sebagai alat untuk melindungi stok ikan dan lingkungan pesisir, sama seperti kredit karbon hijau digunakan untuk lingkungan lainnya. Seperti yang ditunjukkan oleh kasus-kasus keadilan karbon biru Tiongkok baru-baru ini, Fujian telah sangat aktif dalam hal ini.

Elemen lain adalah pembangunan ekonomi lokal yang implisit dalam penggunaan kredit karbon biru; budidaya laut, yang memainkan peran besar dalam mata pencaharian masyarakat nelayan pesisir, menyumbang sebagian besar karbon biru yang dibeli dalam kasus-kasus baru-baru ini.

Kantor kejaksaan kabupaten Dongshan memilih desa Xiaxiken sebagai "situs demonstrasi keadilan karbon biru untuk mendukung revitalisasi pedesaan", menurut laporan Fujian Daily.

Sebagai bagian dari kota Zhangzhou, desa ini merupakan lokasi utama untuk membudidayakan kerang dan kelp, termasuk rumput laut merah, tiram, dan abalone, yang semuanya dianggap sebagai sumber daya karbon biru di Tiongkok.

Pada peluncuran situs demonstrasi ini pada Juni 2023, dua orang yang dihukum karena membahayakan lingkungan laut menandatangani perjanjian kredit karbon dengan Xiaxiken. Berdasarkan perjanjian tersebut, para pelaku membayar Xiaxikeng CNY 105.000 (ASD 14.500) untuk 1.860 ton kredit karbon laut.

Surat kabar tersebut menggambarkan kasus tersebut sebagai "penerapan pertama keadilan karbon biru untuk mendukung revitalisasi pedesaan" di Zhangzhou.

Restorasi langsung vs. kredit karbon

Dalam upaya memperbaiki kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia, seringkali muncul pertanyaan: metode mana yang lebih efektif? Apakah langsung memperbaiki kerusakan yang ada, atau cukup dengan membayar kompensasi dalam bentuk kredit karbon?